
PJ. BEKASI – Di awal tahun baru bajir melanda disetiap pelosok, mengantisipasi itu Dinas PUPR bersama Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi berjanji bakal menurut kan alat berat untuk membersihkan sampah serta eceng gondok yang tersumbat pada jembatan yang membentang pada Sungai Ciherang di Desa Karangsatu Kecamatan Karangbahagia yang menjadi penyebab banjir.
Sayangnya, sampai banjir kembali datang janji Wakil Rakyat dan Dinas yang diharapkan warga sekitar yang terdampak banjir hanya isapan jempol alias janji palsu.
Walau banjir saat ini tidak sehebat diawal tahun 2020 yang sempat merendam ratusan rumah dan hektaran sawah namun cukup membuat warga desa Karangsatu was-was.
“Kalo ujanya terus-terusanmah bisa kaya pas taun baru 2020, ratusan rumah sama hektaran sawah kerendem semua, waktu itu ampe 4 RT disini kena dampaknya”, ujar Eman warga Karangsatu.
Sungai Ciherang menjadi langganan banjir akibat air kiriman dari 7 hulu sungai yang berasal dari Jababeka, Cibatu dan daerah hulu, selain kiriman air terdapat eceng gondok yang menggumpal mentok tertahan di jembatan lama Ciherang, sehingga terjadi luapan air dan banjir.
Kepala Desa Karangsatu Sarim kepada potretjabar.com menegaskan pihaknya bersama masyarakat sudah bekerja swadaya untuk membersihkan eceng gondok tersebut, tapi tetap saja datang yang baru dengan jumlah sangat banyak.

sebelumnya, jembatan kali Ciherang juga sudah siap diusulkan kegiatanya menjadi prioritas di tahun 2021, bahkan beberapa waktu lalu diawal tahun 2020, saat kunjungan komisi III DPRD dan Dinas PUPR Kab Bekasi pernah berjanji akan menurunkan alat berat dalam waktu dekat, untuk mengangkut sampah yang menyumbat, serta membuat bantaran sungai dengan batu kronjo agar tidak longsor, seperti yang telah di sampaikan saat sidak ke Ciherang.
Namun menurut keterangan Kades Karangsatu saat PUPR melakukan koordinasi akan menurunkan alat berat kondisi jembatan tidak memadai karena dikhawatirkan ambrol dan akhirnya batal dilakukan.
“Kami bersama dinas sudah berkoordinasi namun kondisi jembatan sudah lapuk khawatir ambrol, akhirnya kegiatan menurunkan alat berat menjadi batal dan pihak dinas PUPR berjanji kegiatan tersebut berbarengan dengan kegiatan normalisasi yang akan dilaksanakan di bulan April 2020 nanti”, jelasnya.
Namun demikian jika ini dibiarkan dikhawatirkan sesuai prediksi di bulan Januari – Februari ini akan ada banjir lagi akibat curah hujan yang tinggi dan warga desa Karangsatu khususnya yang tempat tinggalnya dekat dengan DAS Ciherang sudah dipastikan akan kembali terkena dampak banjir seperti yang terjadi saat ini.(Ji/red).