PJ.BEKASI – Pendidikan geratis masih menjadi isapan jempol bagi orang tua siswa SMPN 1 Cabangbungin Kabupaten Bekasi. Bagaimana tidak, untuk mendapatkan raport saja masti mengeluarkan koscek hingga ratusan ribu.
Hal itu dialami Junaedi warga Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya, Ia menerangkan saat ini anaknya sudah dinyatakan lulus dari SMPN 1 Cabangbungin dan ingin dilanjutkan ke tingkat SMA.
Namun kata dia, sampai saat ini anaknya belum mendapatkan raport lantaran belum diambil dari sekolah tempat anaknya belajar.
“Malu malu ge ane ngomong dah,ane mau minjem duit 400 mah buat ngambil raport anak ane yang SMP red, soalnya buat daftar ke SMUN Sukawangi Red,”kata Junaedi seraya pinjam uang. Jumat (23/06/23).
“Hari ini ditunggu di ruang guru, saya mau ambil rapot anak,”sambung Ia
Anggaran sebesar itu lanjut Ia, untuk penebusan raport anaknya yang dipinta oleh oknum seorang guru yang berdalih untuk bayar sampul raport dan raportnya.
“Raport nya 260 ribu, sisanya buat sampul katanya kalau ditotal kisaran 400 san lah, orang dari semester satu sampe semester empat belum diambil”ungkapnya.
Menanggapi hal itu, pihak SMPN 1 Cabangbungin membantah akan adanya penebusan raport yang dipungut biaya hingga ratusan ribu pada wali murid. Bahkan kabar penebusan raport itu disebutkan tidak benar.
“Walaikum salam, Tidak ada nebus rapot,”kata Wakil Kepsek SMPN 1 Cabangbungin Tamrin saat dihubungi potretjabar.com.
“Manya Allah hoax itu,”sambung Ia singkat.(Ang/red)
Tidak ada komentar