PJ. BEKASI – Akibat dampak Covid 19 dan paska banjir ROB yang belum lama ini terjadi di pesisir Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi Jawa Barat, menyisakan pilu yang mendalam bagi para nelayan.
Hilangnya mata pencarian masyarakat akibat empang atau tambak yang terendam air ROB beberapa waktu lalu mengakibatkan ikan dan udang peliharaan masyarakat kabur ke laut, penderitaan ditambah lagi murahnya harga jual ikan tangkapan nelayan akibat akses jual yang sulit dampak covid 19.
Belum lagi hasil dari melaut yang kurang maksimal dikarenakan alat tangkap seadanya yang dimiliki oleh nelayan sekitar.
Hanya dengan mengandalkan pinjaman yang cepatlah yang bisa membatu keluhan atau kesusahan yang dialami para tani tambak dan nelayan tangkap.
Bank Emok Solusi Terakhir Nelayan Meskipun Memberatkan
Seperti diungkapkan Alpian (40) salah satu nelayan Kampung Muara Mati Desa Pantai Bahagia, kata Ia tidak ada solusi lain selain meminjam uang di Bank Keliling atau biasa disebut Bank Emok, bagaimana tidak untuk meminjam uang di Bank lain meski ada jaminan seperti sertifikat dan lainnya.
“Jalan satu-satunya ya emok, disini hampir sekampung yang tergantungan untuk pengajuan ke bank dengan persyaratan Kartu Nelayan, pas perahu, asuransi nelayan tidak bisa buat jaminan di bank, tetep dia minta sertifikat buat jaminan,”ujar Alpian menceritakan Rabu (29/07/20).
Perlu diketahui lanjut Ia, selain matapencaharian mayoritas nelayan warga Muaragembong juga tinggal dilahan yang bersetatus Surat Keterangan Desa (SKD).
“Kan semua tau tanah kita di Muaragembong khususnya kampung nelayan masih surat keterangan desa, jadi susah untuk mendapatkan pinjaman dari bank, kami kesulitan untuk mendapatkan pinjaman apalagi sekarang kelaut lagi sepi hanya dengan meminjam di Eank emok pilihannya, “ungkap Ia dengan raut wajah sendu.
Masih kata Alpian, mewakili para nelayan lainya, dirinya mengharapkan adanya perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Setidaknya kata dia dapat memudahkan pinjaman untuk pinjaman di Bank penjamin.
Tidak hanya nelayan Kampung Muara Mati Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan pinjamanan untuk permodalan melaut, hal itu terjadi hampir seluruh tani tambak dan nelayan di pesisir kecamatan muara gembong.
“Hampir delapan puluh persen, masyarakat kampung disini yang mengambil atau meminjam dengan bank emok atau bank deprok, saya berharap pemerintah khusunya bank penjamin agar bisa memudahkan pinjaman dengan persyaratan yang kami punya agar ketergantungan dengan bang emok tidak memberatkan kami sebagai nelayan tangkap,”pintanya.(Ang/Sup).