PJ. BEKASI – Polemik pembagian Bansos bagi masyarakat terdampak Covid-19 bermunculan di Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi, mulai dari lambatnya BLT Desa hingga ada yang dobel menerima, begitu juga ada yang sampai saat ini belum pernah merasakan bantuan dari pemerintah.
Seperti diutarakan ketua RT 02/01 Desa Sukakerta Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi Subur, belum lama ini Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementrian Sosial di wilayahnya sudah tersalurkan.
Sebagai ketua RT setempat, Ia juga merasa ada hal yang tidak dimengerti pasalnya, Ia mengetahui ada yang doble penerima Bansos.
“Benar bang pemberian bansos BST tidak transparan, setau saya satu rumah istrinya dapat suami nya dapat juga, padahal dia jelas – jelas bang warga kita, Masih banyak yang belum dapat, “ungkapnya kepada potretjabar.com belum lama ini.
Berbeda dengan kondisi Ema Naya(50), seorang nenek yang sudah Lanjut Usia (Lansia) sudah lama menjanda seakan terlupakan pemerintah setempat, Ia menceritakan soal bansos, kata dia bantuan itu cuma namanya saja sebab ia sampai saat ini belum menerima bantuan itu.
Imbas dari Covid-19 memang membuat masyarakat kecil kesulitan untuk berusaha, harapan bantuan dari pemerintah sangat lah dibutuhkan.
“Cuma mendengar saja ada bantuan, saya mah gak dapet pisan, ” kata Ema Naya dengan nada rendah.
Sementara anggota BPD Sukakerta Firman membenarkan bahwa Desa Sukakerta sudah menyalurkan BST, kata Ia sedikitnya ada 252 Kepala Keluarga (KK) yang menerima bantuan itu.
“Kemarin datang lagi bantuan dari pemerintah BST bantuan sosial tunai sekitar 252 KK tapi cara pemberiannya, saya kurang transparan, karena di RT 01 /02 Masi banyak yang belum dapat diantara warga kampung Galian Sasak yang ber inisial Jan/nin gak dapet bansos apapun,”pungkasnya.(Sup)