Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
EKONOMIBEKASI

Jasa WO ‘Henna’ Rugi Jutaan Rupiah Akibat Pandemi, Pemilik: Maksain Nanti Dibubarin

×

Jasa WO ‘Henna’ Rugi Jutaan Rupiah Akibat Pandemi, Pemilik: Maksain Nanti Dibubarin

Sebarkan artikel ini
IMG 20210618 WA0017
Jasa WO Henna, Penghias tangan pengantin (Henna).

PJ. BEKASI – Akibat pandemi Covid19 yang semakin tinggi bahkan menciptakan cluster baru di Kabupaten Bekasi membuat para jasa wedding organizer (WO) banyak yang mengeluh, tidak sedikit para calon pengantin yang sudah memboking jasa WO akhirnya membatalkan lantaran dilarang hajatan.

Hal tersebut berpengaruh juga kepada jasa pendukung lainya seperti jasa Henna untuk tangan pengantin.

Belum lagi adanya himbauan dari pemerintah daerah agar masyarakat tidak melakukan hajatan atau kegiatan pernikahan.

Jasa pendukung WO seperti jasa Henna, ukiran cantik penghias di tangan pengantin wanita. Seperti yang diungkapkan owner Hijras Henna Art. Mia asal Kecamatan Karangbahagia, mengungkapkan sebelum ada cluster baru pendapatan 1 bulan bisa mencapai 15 jutaan, namun setelah muncul kembali cluster pandemi di Kabupaten Bekasi, penghasilannya makin merosot.

“Sebelum ada cluster baru penghasilan bisa mencapai 15 jutaan, kondisi ini menjadi harapan saya juga rekan-rekan jasa Henna pengantin lainnya, sudah seharusnya ada penanganan serius dari pemerintah daerah, sebab kondisi cluster pandemi ini tidak terlepas dari kesigapan para petugas gugus covid, tapi kok ini semakin banyak cluster baru, “ucap Mia menceritakan.

BACA JUGA :  Sedih, Air Laut Surut Nelayan di Muaragembong Nggak Melaut

“Semoga dengan semakin ketatnya sosialisasi aturan prokes bisa menekan turunnya penyebaran virus, sehingga gairah kami yang memberikan jasa henna untuk pengantin setidaknya kembali berjalan dengan diperbolehkannya kembali masyarakat melakukan kegiatan acara pernikahan”, ungkapnya Mia menambahkan.

Begitupun diungkapkan oleh Sari warga Kecamatan Cikarang Pusat, yang sudah mendapatkan tanggal di bulan Juni untuk resepsi pernikahannya, harus diundur sampai batas waktu yang belum ditentukan karena khawatir akan dibubarkan jika memaksakan diri acara pernikahannya digelar.

“Harusnya bulan Juni ini acara resepsinya tapi banyak yang kasih masukan karena ada cluster baru, jika maksain hajatan nanti dibubarin, kan saya juga khawatir nanti ada yang bawa virusnya, kata orang-orang begitu, tapi ya udah walaupun semua persiapan sudah di boking bahkan sudah ada yang lunas dibayar, akhirnya diundur”, jelasnya.

Para penggiat seni pendukung acara resepsi, berharap kondisi tersebut cepat berlalu dan para petugas gugus covid bersama masyarakat harus saling bahu membahu mengatasi permasalahan cluster baru pandemi di Kabupaten Bekasi. (Dji)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM