Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
JAWA BARATKESEHATAN

Jabar Prioritaskan PSBB di Depok, Bogor dan Bekasi

×

Jabar Prioritaskan PSBB di Depok, Bogor dan Bekasi

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Barat Ridwa  Kami
Jawa Barat Ridwa Kamil

PJ. JAKARTA – Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jawa Barat akan diutamakan di wilayah Bogor, Depok dan Bekasi guna menanggulangi pandemi virus corona (Covid-19). Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan Bogor, Depok dan Bekasi merupakan daerah penyangga DKI Jakarta. Oleh karena itu, ketika DKI Jakarta memberlakukan PSBB, maka Bogor, Depok dan Bekasi harus menyusul.

“PSBB fokus ke Bodebek (Bogor, Depok dan Bekasi) dulu. Jakarta sudah disetujui maka Jabar akan samakan polanya dulu untuk kabupaten/kota yang berdekatan dengan Jakarta yaitu Depok, Bekasi dan Bogor,” kata Emil mengutip Antara, Selasa (7/4).

Emil akan langsung berkoordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta mengenai penerapan PSBB. Menurutnya itu perlu agar PSBB dapat berlaku secara efektif. Terlebih, 70 persen penyebaran virus corona berada di Jabodetabek.

“Tidak bisa kalau hanya DKI Jakarta yang melakukan PSBB, sementara yang lain tidak melakukan jadi itu disinkronkan hari ini kebetulan ada rapat sama pak wapres. Nanti disampaikan,” ujar dia.

BACA JUGA :  Bupati Majalengka Buka Desiminasi CSR tahun 2020

Diketahui, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto sudah menyetujui PSBB diberlakukan di DKI Jakarta. Dengan demikian, dalam waktu dekat Pemprov DKI Jakarta akan membuat peraturan untuk melaksanakan itu.

“Bekasi mengusulkan, Jabar juga mengusulkan. Ya pasti dalam permenkes itu, persetujuan oleh menkes itu ditetapkan, dilaksanakan oleh daerah,” ujarnya.” kata Oscar, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (7/4).

Pemerintah pusat mengumumkan telah ada 2.738 orang positif terinfeksi virus corona hingga Selasa (7/4). Sebanyak 221 di antaranya meninggal dunia dan 204 orang dinyatakan sembuh.

“Kita dapatkan penambahan kasus baru confirmed  berdasarkan pemeriksaan PCR sebanyak 247 orang, sehingga total kasus menjadi 2.738 orang,” ucap Juru Bicara Pemerintah khusus Covid-19 Achmad Yurianto, Selasa (7/4). (antara/cnnindonesia/PJ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM