(Foto: Ilustrasi/Google)
PJ. KARAWANG – Banjir yang merendam Kecamatan Cilamaya Wetan, Karawang, Jawa Barat sejak Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) menyisakan duka mendalam bagi warga setempat. Setidaknya, sebanyak 6.278 rumah terendam dan 20.368 jiwa yang terdampak banjir, dengan kerugian mencapai Rp450 juta.
“Minggu dini hari tadi air sudah surut dan pengungsi juga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Namun, hingga saat ini warga dibantu aparat pemerintah, TNI, dan Polres masih melakukan bersih-bersih di lingkungannya. Kami harapkan warga tetap menjaga kewaspadaan kemungkinan terjadi kembali banjir besar seperti kemarin, dengan menempatkan barang-barang yang aman dari banjir,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Yasin Nasrudin, dikutip dari sindonews.com. Minggu (12/1/2020).
Menurut Yasin, dari data yang masuk sebanyak 6.278 rumah warga terendam banjir kini sudah surut dan masih dibersihkan akibat lumpur yang yang masih menempel di lantai ataupun tembok rumah warga. Selain itu juga sejumlah fasilitas umum seperti 16 unit sekolah, 15 masjid, dan 690 hektare sawah ikut terendam.
“Kalau area persawahan yang masih terendam banjir sebanyak 140 hektare dengan tinggi muka air mencapai 20 sentimeter. Sudah surut sih dibandingkan sebelumnya tapi, tetap masih terendam. Kalau total kerugian mencapai Rp450 juta,” jelasnya.
(Foto: Ilustrasi)
Yasin mengatakan, berdasarkan laporan dari setiap desa yang terkena banjir diketahui rumah dan jiwa yang terdampak banjir yaitu Desa Cikarang sebanyak 263 jiwa dan 71 rumah; Cikalong 588 jiwa, 196 rumah; Tegalsari 202 jiwa, 292 rumah;
Tegalwaru 4.152 jiwa, 1.084 rumah; Mekarmaya 2.241 jiwa, 750 rumah; Cilamaya 2.336 jiwa, 705 rumah; Rawagempol Wetan 742 jiwa, 204 rumah; Sukatani 612 jiwa, 204 rumah; Rawagempol Kulon 5.390 jiwa, 1.546 rumah; dan Muara 3.842 jiwa, 1.200 rumah.
“Tinggal satu desa lagi yang masih terendam yaitu Tegalsari, tapi itu juga sudah semakin surut kok,” katanya(*)
Tidak ada komentar