PJ. BEKASI – Warga Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi dikejutkan dengan adanya proses pemakaman dengan cara protokol kesehatan Gugus Tugas Covid-19.
Warga atas nama Ranih (23) yang meninggal dunia diduga terdiagnosis Covid -19 ternyata berstatus Pasien Dalam Pantaun (PDP), Jenazah dimakamkan di TPU Kampung Pulo Gelatik Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya dengan protokol kesehatan.
Menurut Sekertaris Desa Sukaindah Asef Sardi, saat ada pemberitahuan dari pihak rumah sakit bahwa ada warga nya yang diduga diagnosa terjangkit Covid-19, Ia langsung menghubungi keluarga agar membolehkan untuk di makamkan dengan protokol kesehatan.
“Ketika dapat informasi saya langsung berkoordinasi dengan pihak keluarga juga jajaran tim gugus covid 19, agar bisa dimakamkan dengan protokol medis,meski ada sedikit penolakan namun dengan bantuan pihak polsek dan koramil kami berhasil memberi pemahaman kepada keluarga korban agar bisa di makamkan dengan protokol medis”.ungkap asef kepada potretjabar.com Selasa (16/06/20).
Dikatakan Iwan (paman Almarhum), sebelumnya almarhum tinggal di Cileungsi Bogor bersama suami dan mertuanya, almarhum juga menagalami penyakit kanker juga diabetes hingga harus di rawat di rumah sakit.
Kemudian almarhum dibawa ke RS Medirosa karena tidak sanggup kemudian dibawa ke RS Central Medika beberapa waktu hingga menghembuskan nafas terakhirnya di RS Central Medika pada malam Senin (15/06/20)
“Ia Ranih sebelumnya tinggal di Cileungsi Bogor bersama suami dan mertuanya kemudian saat Ranih sakit di bawa ke Rumah Sakit Medirosa tapi gak sanggup kemudian Ranih di bawa ke Rumah Sakit Central Medika Gombong hingga Ranih meninggal Dunia, ” ungkap Iwan.
Sementata Juru Bicara gugus tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi dr. Akamsyah membenarkan bahwa pasien yang meninggal di RS Centra Medika berstarus Pasien Dalam Pantauan (PDP) sehingga dimakamkan dengan cara protokol kesehatan.
” PDP dari RS Sentra Medika, Karena ada sesak nafas jadi menggunakan protokol C-19, Jadi Protokol Covid, “kata dr Alamsyah saat dihubungi potretjabar.com.
Dijelaskannya, almarhumah sakit kurang lebih satu minggu, ada benjolan seperti bisul di kepala, kemudian di pencet sendiri tapi benjolan tambah besar tidak berobat ke Puskesmas tetapi di bawa ke berobat ke Alternatif di Jonggol dan dirawat di tempat alternatif sampai tidak sadarkan diri.
Kemudian lanjut Ia, di bawa ke RS Sentra Medika dengan kondisinya sudah tidak bagus. Benjolan tambah besar kemata dan kepipi bengkaknya dan ada sesak nafas stelah dirontgen paru-parunya hasilnya rontgen sudah menjalar keparu-paru.
“Kemungkinan Ca. saya dapat info dari keluarganya tadi pagi..menurut keluarganya pasien di bungkus dan di Petikan…akhirnya saya koordinasi dgn Pak Camat, Polsek dan Koramil. Tim gugus tugas meluncur ke lokasi sesuai Protokol Covid 19, dimakamkan sekitar jam 11 an dan Alhamdulillah pemakaman dapat berjalan dengan lancar, “ungkapnya.(End/red).