Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wordpress-seo domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /home/u6443137/public_html/Potretjabar.com/wp-includes/functions.php on line 6114
Rumah Pengemudi Ojol Hampir Ambruk, Sering Ngungsi Jika Hujan Turun | Media Online Potret Jabar
Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
BEKASI

Rumah Pengemudi Ojol Hampir Ambruk, Sering Ngungsi Jika Hujan Turun

×

Rumah Pengemudi Ojol Hampir Ambruk, Sering Ngungsi Jika Hujan Turun

Sebarkan artikel ini
Rumah Anang Pengemudi Ojol yang hampir ambruk. (Foto: Redaksi)

PJ. BEKASI –  Sungguh memprihatinkan melihat kondisi rumah salah seorang warga yang hampir ambruk yaitu Anang (45) dan Sari (42) pasangan suami istri yang tinggal di Kampung Pulopanjang Rt 002/001 Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi Jawa Barat.

Lantaran bangunan yang terbuat dari gedek bambu dan Kayu itu terlihat lapuk dan miring karena salah satu tiang penyangganya patah.  Sementara bagian  dalam rumah tersebut kondisinya juga tak kalah parah. Terlihat sambungan tiang atas sudah terlepas dan patah, kondisi pagar tampak bolong-bolong dengan tambalan spanduk dan baliho disana sini.

Ketau BPD Sukamakmur Jamar Saputra Saat Menunjukan Kondisi dalam rumah dengan tiang yang sudah patah dan hampir Ambruk. (Foto: Redaksi)

“Kondisinya sudah sangat parah, kami sangat takut bangunan ini roboh,’ ungkap Sari pemilik rumah kepada potretjabar.com saat menyambangi kediamannya, Selasa (24/12).

Dirinya terpaksa, masih tinggal dirumah tersebut lantaran belum memiliki uang untuk memperbaikinya. Penghasilan suami yang kerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) hanya cukup untuk makan dan kebutuhan sehari-hari saja.

BACA JUGA :  Pasca Banjir Petani di Bekasi Merugi, ini Desakan Dewan ke Pemerintah

“Boro-boro buat bangun rumah buat makan aja repot,” ungkapnya.

Dikala hujan turun, dirinya selalu merasa was-was atas keselamatan keluarganya. Tak jarang mereka harus mengungsi kerumah tetangga atau sanak saudara untuk mencari perlindungan karena takut tertimpa bangunan.

” Kalau hujan kami sekeluarga siap-siap mengungsi, apalagi kalau anginnya kenceng takut sekali rubuh,” bebernya.

Dirinya berharap agar pemerintah daerah melalui pemerintah desa, bisa memberikan bantuan berupa bedah rumah atau program rutilahu.

“Saya sudah beberapa kali mengajukan bedah rumah tapi sampai saat ini belum ada realisasinya,” tukasnya.

Sementara Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sukamakmur Jamar Saputra menyayangkan lambatnya bantuan dari Pemkab Bekasi maupun provinsi.

Menurutnya, pihak desa maupun BPD telah berulang kali mengajukan bangunan tersebut sebagai prioritas karena kondisinya yang parah.

“Ini sudah beberapa kali diajukan, tetapi belum ada informasinya,” terangnya.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan mengingat musim penghujan akan segera datang, dirinya akan mengajukan program bedah rumah ke Baznas Kabupaten Bekasi.

“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah desa, ini harus jadi skala prioritas. Jangan sampai keburu rubuh baru kita ajukan,,” pungkasnya. (Jmr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM