
PJ.BEKASI – Tampak lesu bendera merah putih di depan SDN 02 Sukadaya. Apalagi jika harus melihat siswa – siswi belajar di ruang kelas yang atap berlubang-lubang.
“Bahwa rusaknya plafon dan atap sekolah telah terjadi sejak bertahun-tahun tanpa adanya perhatian dari Pemkab Bekasi, Kurang lebih sudah lima tahun,” kata seorang guru SDN 02 Sukadaya, Kecamatan Sukawangi, Kabupaten Bekasi yang enggan disebutkan namanya saat ditemui di sekolah.
Bagaimana tidak, selama lima tahun terakhir belum ada perbaikan dari pemerintah daerah.
Guru itu juga menuturkan, atap sekolah yang rusak terjadi di enam kelas. Bukan hanya atap, siswa kelas satu pun harus rela duduk di lantai, hal itu karena keterbatasan fasilitas.
“Semua kelas atasnya berlubang, dari kelas satu sampai kelas enam, jumlah siswa total ada 300-an, kalau yang kelas I ada 22 siswa yang duduk di lantai,” tuturnya lagi.
Ia menambahkan, dalam kondisi atap seperti itu, disaat turun hujan, para siswa harus diliburkan. Murid pun tak bisa belajar lantaran air hujan masuk ke setiap kelas dari atap-atap yang berlubang.
“Anak-anak sepatunya dilepas atau pakai sendal. Kalau musim hujan, ya enggak bisa pakai sepatu. Karena kalau pakai sepatu, licin,” ujarnya. (ade)