Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
Breaking NewsEKONOMI

Pedagang di Pasar Cikarang Mogok Jualan Minta Jokowi Turunkan Harga Daging

×

Pedagang di Pasar Cikarang Mogok Jualan Minta Jokowi Turunkan Harga Daging

Sebarkan artikel ini
Foto Redaksi
Foto Redaksi

PJ. BEKASI – Para pedagang daging sapi dan ayam potong yang berada di Pasar Cikarang Kabupaten Bekasi melakukan aksi mogok dagang selama tiga hari. Hal itu dilakukan para pedagang lantaran terlalu melambung tingginya harga daging lokal dan Impor serta ayam potong mendapat pasokan peternak yang berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga memberatkan pedagang untuk harga jualnya.

Dengan membentangkan poster di tempat usahanya para pedagang daging lokal dan impor serta pedagang ayam potong, di Pasar Cikarang melakukan aksi mogok berdagang selama tiga, mereka meminta agar Presiden Joko Widodo untuk melakukan operasi pasar, agar harga daging stabil lagi sebab, kenaikan harga dinilai dapat menambah beban kesengsaraan masyarakat dimasa pandemi COVID-19.

“Mewakili pedagang daging lokal dan impor se kabupaten Bekasi, kami kompak hari ini mogok berdagang selama tiga hari, ini kami lakukan karena semakin tingginya harga daging lokal dan impor dari peternak dari Jawa tengah dan Jawa timur” ujar Kardimin (56) pedagang daging di Pasar Cikarang.

Awalnya hanya 110 dari peternak, di jual mencapai 125 perkilo gramnya, selain itu harga daging impor yang awalnya hanya Rp 70 melonjak menjadi 80 perkilo gramnya, sedangkan harga ayam potong yang biasanya hanya 28 perkilo gram melonjak dari peternak mencapai 40 kilo gram perkilo gramnya.

“Dengan aksi mogok yang Kami lakukan, kami berharap aksi kami dapat di dengar pak presiden Joko Widodo, agar dapat mendengar aksi yang kami lakukan dengan harapan ada operasi pasar untuk menyetabilkan harga daging lokal dan impor maupun harga ayam potong” lanjut Kardimin.

BACA JUGA :  Kisah Nelayan Muaragembong Ditengah Pandemi Paska ROB Jauh Perhatian Pemerintah

Sementara itu pengusaha bokso Bambang Prayitno yang hendak membeli daging untuk dibuat olahan bakso, sempat terkejut dengan tidak adanya aktifitas dagang dari para pedagang daging.

Akan tetapi dirinya sangat mendukung apa yang di lakukan para pedagang, meski berimbas usaha dagang baksonya yang tentu tidak akan dapat menjual bakso karena tidak adanya daging yang di jual pedagang daging di seluruh kabupaten Bekasi.

“Tentunya kami akan terkena imbas dengan mogoknya pedagang daging, karena kami tentunya esok tidak akan dapat berjualan bakso,karena daging yang kami butuhkan tidak ada di pasaran,akibat mogoknya para pedagang daging di seluruh kabupaten Bekasi” ujar Bambang Prayitno.

“Kerugian tentu akan berdampak bagi para pedagang bakso khususnya yang berada di kabupaten Bekasi,dengan jumlah pedagang yang mencapai ribuan pedagang yang tentunya para pedagang bakso yang tergabung dalam usaha mikro kecil menengah atau UMKM akan merugi hingga milyaran rupiah”lanjut Bambang.

Para pedagang daging dan pengusaha bakso berharap aksi yang di lakukan tidak berlarut larut, dan aksi yang di lakukan pedagang daging dapat segera di dengar di realisasikan presiden Joko Widodo.

“Kami mewakili pedagang bakso berharap secepatnya Presiden Jokowi untuk memerintah mentri terkait untuk melakukan operasi pasar, karena para pedagang bakso akan sangat terasa dampaknya terlebih di masa pandemi covid 19 saat ini” pungkas Bambang.(Ade)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM