PJ. BEKASI – Bakal diusir nih, BPD Sukaringin Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi ancam tutup PT. Semar Gemilang, sebab pasca ledakan gas belum lama ini menyebabkan 22 orang mengalami luka bakar hingga 2 orang diantaranya meninggal dunia, namun perusahaan gas itu belum ada bantuan yang diberikan sehingga dianggap tidak ada kontribusinya termasuk terhadap pemerintahan setempat.
Ketua BPD Sukaringin Darta mengatakan, pabrik gas elpiji PT Semar Gemilang yang berada Kampung Kedungringin, Desa Sukaringin, telah lalai dalam bekerja sehingga gas elpiji pada pabrik itu meledak pada Selasa (28/1/2020) dini hari lalu, yang menyebabkan dua orang dari 22 orang korban luka meninggal dunia.
Menurut Ia, saat ini sudah ada 2 orang yang meninggal dunia akibat ledakan gas beberapa waktu lalu, sangat disayangkan kepedulian perusahaan belum sesuai harapan padahal lokasinya sangat dekat dengan permukiman warga sehingga sangat mengancam keselamatan warga sekitar.
Karenanya, lembaganya akan mendesak PT. Semar Gemilang untuk dapat berkontribusi terhadap warga sekitar maupun pemerintahan setempat, jika hal ini sampai diabaikan oleh pihak perusahaan maka pabrik gas itu terancam ditutup.
“Kalau nggak ada kontribusi kepada warga dan pemerintah setempat, rencana Kami mau tutup, Posisi PT SG sangat dekat dengan warga dan bisa mengancam keselamatan, “ungkap Darta kepada potretjabar.com saat dihubungi.
Dua orang yang meninggal saja lanjut Darta, akibat ledakan gas beberapa waktu lalu, sampai saat ini Sabtu (01/02/20). Pihak perusahaan belum mengeluarkan dana santunan atau kerahiman untuk keluarga korban yang ditinggalkan, parahnya lagi tidak ada satupun perwakilan dari perusahaan yang datang ke kediaman korban meninggal hanya karangan bunga yang datang.
“Yang meninggal sudah ada dua orang akibat ledakan gas itu, belum dikasih (bantuan santunan) sampai saat ini, ” Katanya.
Dua korban meninggal itu yakni MDW seorang operator Ia adalah warga Sukaringin, dan yang satu lagi atas nama T seorang Sopir asal Wonogiri.
Jika sampai tidak ada bantuan itu kata Darta, pihaknya berencana akan mengirimkan surat kepada PT. Semar Gemilang untuk meminta pertanggung jawaban, sebab mayoritas korban ledakan itu warga Sukaringin.
“Rencana Senin saya mau bersurat, untuk minta dan membuat surat kesepakatan, ” ujarnya.
Diketahui ledakan tersebut dipicu ketika terjadi pengisian bahan bakar gas. Akibatnya, bukan cuma ledakan, api pun langsung menjalar. Peristiwa itu bermula ketika mobil tangki gas masuk ke dalam pabrik itu pada Senin (27/1/2020) sekira pukul 23.30 WIB untuk bongkar muatan bahan bakar gas (BBG).
Saat itulah kemungkinan terjadi kebocoran pipa atau selang gas, sehingga gas yang tengah diisi menyebar ke seluruh penjuru pabrik.
Sekitar pukul 00.30, terjadi ledakan yang berakibat kebakaran. Bangunan kantor, 5 unit truk, dan 10 truk tangki rusak akibat ledakan yang disusul kebakaran tersebut. Hingga saat ini tercatat ada 22 orang luka dan diantaranya sudah ada dua orang meninggal dunia. (Red).