PJ. KARAWANG – Setelah ditangkap Polisi, Juanda (48) seorang PNS Kabupaten Karawang mengaku menyesal ikut ajakan Dony Pedro untuk gabungĀ dengan kelompok King of The King, Ia mengaku itu merupakan sebuah kekeliruan.
Penyesalannya ia tulis dalam sebuah surat. “Saya mengakui kekeliruan ini dan sangat menyesal terhadap apa yang telah dilakukan. Saya bertekad akan meninggalkan komunitas tersebut (King of The King),” tulis Juanda dalam sepucuk surat pernyataan, dikutip dari detikcom, Selasa (4/2/2020).
Dalam surat itu, Juanda bertekad meninggalkan Dony Pedro dan kelompoknya. Alasannya, kata Juanda, keluarga, yaitu istri dan tiga anaknya yang masih kecil, lebih berharga dibanding jatah pembagian harta di bank Swiss yang diklaim Dony Pedro bisa ia cairkan.
“Saya bertekad akan meninggalkan komunitas tersebut, demi keluarga, istri dan anak-anak saya, yang sangat saya cintai. Sesungguhnya merekalah harta terbesar saya,” ujarnya.
Surat itu sesungguhnya dibuat dan diteken Juanda pada Kamis (30/1/2020) malam. Juanda menyatakan surat tersebut dibuat tanpa paksaan dari pihak mana pun. “Demikian pernyataan maaf ini saya sampaikan dalam keadaan sehat walafiat tanpa paksaan dari siapa pun juga. Sekali lagi saya meminta maaf yang sebesar-besarnya,” tulis Juanda.
Proses menyadarkan Juanda dari doktrin sesat Dony Pedro disebut-sebut bukan perkara mudah. Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Karawang perlu tiga kali melakukan pembinaan kepada Juanda, yang merupakan PNS di Pemkab Karawang.
“Kami lakukan berbagai upaya pembinaan, dari diskusi sampai adu argumen. Pada pembinaan ketiga, Pak Juanda mulai ada perubahan. Doktrin-doktrinnya mulai luntur,” kata Asep Aang Rahmatullah, Kepala BKPSDM Karawang, Selasa (4/2/2020).
Asep menuturkan, melawan doktrin Dony Pedro yang tertanam di kepala Juanda perlu kerja keras. PantauanĀ detikcom, Asep sampai mengajak Juanda membayangkan istri dan tiga anaknya jika terlalu fokus pada King of The King. “Kami coba ajak berpikir supaya Pak Juanda tak sampai menelantarkan keluarganya,” ungkap Aang.
Setelah diajak bertukar pikiran, Juanda pun mengaku menyesal. Namun rupanya penyesalan itu terlambat. Juanda, yang disebut sebagai Ketua Umum Indonesia Mercusuar Dunia (IMD), berurusan dengan kepolisian di Tangerang. Ia disangka terlibat dalam kasus pemasangan spanduk King of The King di Jalan Muala Hasanudin, Cipondoh(*/net).