PJ. JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran pemerintah daerah (pemda) menggencarkan pelaksanaan testing dan tracing menyusul temuan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia.
“Untuk pemerintah daerah, saya minta agar testing dan tracing kontak erat digencarkan lagi,” kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Negara, dikutip dari cnnindonesia.com, Kamis (16/12).
Jokowi menyebut penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia merupakan hal yang terelakkan. Menurutnya, Covid-19 varian Omicron memiliki karakter penularan yang cepat.
“Ini memang tak terelakkan, karena salah satu karakter varian ini adalah penularan cepat,” katanya.
Mantan wali kota Solo itu mengajak semua pihak bersama-sama mencegah penyebaran varian Omicron. Ia juga meminta semua pihak memperketat protokol kesehatan Covid-19.
“Kita harus berupaya menjaga situasi di Indonesia tetap baik, kita pertahankan jumlah kasus aktif rendah, tingkat penularan diawasi bertahan di bawah 1, jangan sampai melonjak lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengonfirmasi temuan kasus pertama Covid-19 varian Omicron di Indonesia. Kasus awal tersebut terdeteksi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Pademangan, Rabu (15/12).
Pasien yang merupakan seorang petugas kebersihan di RSDC itu mulanya menjalani tes PCR rutin oleh Tim Wisma Atlet pada Rabu 8 Desember.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, tiga orang petugas kebersihan terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka kemudian menjalani karantina di wisma atlet.
Indonesia Umumkan Pasien Pertama Positif Covid-19 Varian Omicron Dua hari setelahnya, Jumat (10/12), sampel ketiga pasien tersebut dikirim ke Balitbang Kemenkes untuk diperiksa lebih lanjut melalui proses Whole Genome Sequencing(WGS).
Selama proses pemeriksaan WGS tersebut, ketiganya juga menjalani tes PCR kedua pada Sabtu (11/12), sebagaimana prosedur karantina kesehatan. Hasilnya, ketiga orang tersebut sudah dipastikan negatif Covid-19.(*/red)