PJ. JAKARTA – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Suharso Monoarfa mengatakan pengendalian wabah virus corona di Jakarta dan Kota Bekasi relatif lebih baik dibandingkan wilayah lain di Jabodetabek. Penilaian tersebut didasarkan pada tingkat reproduksi efektif (Rt) Jakarta dan Bekasi yang berada di bawah 1.
Tingkat reproduksi efektif merupakan indikator yang digunakan menunjukkan daya tular virus dari satu orang ke orang lain atau juga dengan sebutan basic reproduction number. Makin mendekati nol, jelas Suharso, menunjukkan bahwa pengendalian virus di suatu wilayah semakin baik.
Adapun tingkat reproduksi efektif di wilayah lain seperti Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, kabupaten Bogor, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang masih di atas 1.
“Nah kalau ini kita lihat Jakarta dan Kota Bekasi harus bertahan 14 hari ke depan sejak tanggal 19 Mei. Kalau mereka bisa menjaga itu, itu bagus,” ucapnya dalam Konferensi Pers Protokol Masyarakat Produktif dan Aman via teleconference, dilansir cnnindonesia.com Kamis (21/5).
Kendati demikian, ada dua indikator lain yang harus dipenuhi DKI Jakarta dan Bekasi jika ingin melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta memulai kondisi new normal, yakni daya dukung sistem kesehatan dan jumlah tes (surveilance)
Suahrso mengatakan, pelonggaran PSBB akan berlaku jika kapasitas dan adaptasi sistem kesehatan di suatu wilayah sudah mencukupi. Artinya jumlah kasus baru lebih rendah dari kapasitas layanan rumah sakit yang tersedia.
“Saya baru mendapatkan informasi misalnya dari Pemprov DKI bahwa mereka punya tempat tidur yang cukup untuk penderita Covid-19 dan sekarang mereka boleh dikatakan dokter dan perawat itu tidak terlalu berat menerima pasien,” ucapnya.
Peningkatan kapasitas pengujian Covid-19 di Jakarta dan Kota Bekasi, kata dia, perlu ditingkatkan agar didapatkan data kasus positif yang lebih reliabel.
“Yang menarik adalah di Jakarta itu sudah mencapai 5.500 per satu juta jadi artinya untuk Indonesia sebetulnya kalau kita hanya lihat Jakarta Jakarta sudah di atas Thailand Filipina tapi masih tetap di bawah Malaysia sudah 14.304 per 1 juta penduduk,” kata dia. (*/PJ).