PJ. JAKARTA –Kementerian Kesehatan RI mengimbau masyarakat Indonesia untuk tidak panik menghadapi wabah virus corona, tapi tetap mempertahankan kewaspadaan.
Pihaknya mengatakan telah melakukan pencegahan penyebaran virus corona lewat pintu masuk utama seperti bandara dan lewat perairan (pelabuhan).
“Kami mewaspadai orang-orang yang masuk ke Indonesia dari daerah terpapar, masyarakat tidak perlu panik berlebih,” ujar Achmad Yurianto, Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan, seperti diwartakan CNNIndonesia.com Sabtu (25/1).
Kemenkes juga menyarankan untuk menggunakan masker dan mengikuti etika batuk jika terserang flu, agar tidak menularkan virus ke orang lain.
Namun masyarakat yang mendapati gejala seperti infeksi virus corona diharapkan memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.
“Kalau ada tanda-tanda virus corona langsung periksakan ke rumah sakit. Setiap rumah sakit siap kok menghadapi pasien virus corona. Kalau nanti kekurangan alat, ya tinggal dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap, tidak perlu khawatir,” katanya.
Virus Corona menyebar dari Wuhan di China pada Desember 2019 lalu. Hingga berita ini diturunkan, virus yang menyebabkan penyakit mirip SARS itu telah merenggut 41 nyawa, dengan seluruhnya di China.
Diperkirakan lebih dari 1280 orang telah terinfeksi virus ini. Meski mayoritas kasus terjadi di Wuhan, penderita yang terinfeksi juga ditemukan di Thailand, Australia, Malaysia, Singapura, Makau, Hong Kong, Vietnam, Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Kemenkes mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap gejala korona virus yang mirip demam.
Virus yang memiliki nama lengkap 2019novel-koronavirus menyebabkan gejala mirip flu berupa panas tinggi, sakit tenggorokan, batuk, pilek hingga sesak nafas.
“Gejalanya mirip dengan flu biasa hanya saja lama-kelamaan gejalanya akan semakit berat hingga sesak nafas, kalau flu biasa kan 3-4 hari membaik setelah minum obat, kalau virus corona malah akan semakin berat” ujar
Di Indonesia sendiri satu orang yang sempat berpergian ke China sempat menjadi suspect dan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso pada Rabu (22/1).
Namun pada Jumat (24/1) malam pasien dinyatakan negatif dan saat ini sudah diperbolehkan pulang. (*/net).