PJ. BEKASI – Politik Uang (Money Politic) dalam kontestasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sudah bukan rahasia lagi, jika hal itu terjadi pada Pilkades di 9 Desa yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi maka Kades terpilih berpotensi akan melakukan korupsi hingga jadi Koruptor.
Menurut ketua Lembaga Peduli Keadilan (Peka) Eri Efendi, setiap Kontestasi Pemilihan Kepala Desa, tentunya bermacam cara dilakukan agar menjadi pemenang, misalnya menebar kebaikan bahkan banyak yang menggunakan uang agar dipilih.
Jika pemberian uang yang dilakukan para Calon Kades kata Eri, ini sudah tertanam dimulainya potensi penyelewengan anggaran.
“Indikatornya, jika Kos politiknya mahal sehingga rentan akan menyalahgunakan anggaran Desa, semua juga tahu APBDes sekarang ini mencapai miliaran rupiah, “ungkap Ia.
Sejatinya, Visi dan Misi mereka (red-Cakades) menjadi daya tarik agar dipilih, namun semua itu hanya menjadi hiasan saja sebab, money politik yang di kedepankan dan ini penyebab Kades bisa jadi koruptor.
Bagaimana tidak, jika satu hak suara dibeli dengan lima ratusan ribu dan kalikan dengan jumlah hak suara bisa miliaran kos politik yang dikeluarkan.
“Tujuan ingin memimpin Pemdes bukan lagi dengan visi dan Misi nya, jika ada Kades terpilih mengedepankan money politik, sejak dini sudah dimulai potensi korupsi,”pungkasnya. (red).