PJ.BEKASI – Lalulintas armada yang membawa tanah dari Proyek penampungan air atau embung di Desa Jayalaksana Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi ditutup warga, pasalnya armada damtruck yang melintas dinilai telah mengganggu warga sekitar.
Hal ini dikemukakan Siti Aliya (32) yang mewakili warga kampung Teluk Ambulu Desa Jayalaksana Kecamatan Cabangbungin, dirinya menutup fasilitas jalan umum bersama masyarakat lainnya karena kekesalannya kepada pihak desa maupun pihak kontraktor proyek.
Sebab, tidak ada pemberitahuan kepada masyarakat sebelumnya, terlebih aktifitas proyek itu sangat menggangu warga sekitar mulai dari polusi, kebisingan juga yang terutama anak-anak yang bermain diakses jalan itu.
“Saya tutup bareng – bareng warga sini semua ibu ibu dan masyarakat sini yang nutup karena kesel aja, banyak kendaraan proyek yang sangat mengganggu warga sini apa lagi anak – anak karena ngebul banget, ” kata Siti kepada potretjabar.com usai menutup jalan. Selasa (23/06/20).
“Kami sangat terganggu dengan adanya aktivitas proyek,apalagi ga ada pebritahuan ga ada basa basi nya pisan dari pihak pemborong ge apa lagi orang Desa mah, “tambahnya.
Sementara, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jayalaksana Haris membenarkan prihal penutupan akses Jalan yang menuju kampung teluk Ambulu tepat di samping kantor Desa Jaya Laksana oleh masyarakat yang disebabkan murkanya masyarakat.
Karena lanjut Haris, masyarakat merasa terganggu akibat aktivitas lalu lalang kendaran proyek yang mengangkut tanah, sehingga menyisakan tanah yang berceceran tanpa ada yang membersihkan, al hasil menyebabkan polusi udara yang mengganggu belum lagi banyak anak kecil yang berlalu lalang sehingga sangat membahayakan.
“Benar bang ditutup warga Karena lalu lintas mobil atau armada yg membawa tanah keluar dari kegiatan tersebut menyisakan jatuhan tanah yang berserakan dijalan dan tanpa ada yg membersihkan,” ujarnya.
“Dan menjadi polisi udara ditambah lagi yang kita khawatirkan banyak anak kecil yg berlalu lalang di jalan lintas proyek tersebut. Namun dari pihak proyek belum ada klarifikasi apapun. Itu yang saya ketahui berdasarkan keinginan warga minimal ada penyemprotan jalan atau pembersihan jalan agar tidak terjadi pencemaran udara oleh debu dari jatohan tanah, “pungkas Haris.(End)