PJ. BEKASI – Ternyata bukan hanya korban luka, 27 rumah warga juga rusak akibat ledakan gas PT. Semar Gemilang, di Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi. Warga sekitar pun nuntut ganti.
Dikatakan Ketua BPD Sukaringin Darta, sejak hari rabu kemarin sudah mulai ada pendataan bagi rumah warga yang rusak akibat ledakan gas PT. Semar Gemilang beberapa waktu lalu.
Saat ini kata Darta, ada 27 rumah warga yang rusak dan sudah tercatat, kerusakan yang diderita hanya kerusakan ringan saja seperti atap rumah bahan asbes pada pecah juga dinding yang retak.
“Ada 27 rumah yang tercatat, warga ada yang minta ganti uang ada juga yang minta dirapihkan kembali, tergantung kerusakannya, ” kata Darta saat dihubungi. Senin (03/02/20).
Dari 27 rumah warga, sudah ada 18 rumah yang mendapatkan ganti rugi dari pihak perusahaan PT. Semar Gemilang, untuk sisanya kemungkinan besok akan mendapatkan gantinya.
“Kerusakannya ada yang retak – retak ada juga asbes nya pada pecah, sudah 18 rumah yang dapat ganti rugi sisanya besok tadi udah kemaleman, ” ungkapnya.
Sebelumnya, Pabrik gas elpiji PT Semar Gemilang yang berada Kampung Kedungringin, Desa Sukaringin, telah lalai dalam bekerja sehingga gas elpiji pada pabrik itu meledak pada Selasa (28/1/2020) dini hari lalu, yang menyebabkan dua orang dari 22 orang korban luka meninggal dunia.
Saat ini sudah ada 2 orang yang meninggal dunia akibat ledakan gas beberapa waktu lalu, sangat disayangkan kepedulian perusahaan belum sesuai harapan padahal lokasinya sangat dekat dengan permukiman warga sehingga sangat mengancam keselamatan warga sekitar.
Karenanya, lembaganya akan mendesak PT. Semar Gemilang untuk dapat berkontribusi terhadap warga sekitar maupun pemerintahan setempat, jika hal ini sampai diabaikan oleh pihak perusahaan maka pabrik gas itu terancam ditutup.
“Kalau nggak ada kontribusi kepada warga dan pemerintah setempat, rencana Kami mau tutup, Posisi PT SG sangat dekat dengan warga dan bisa mengancam keselamatan, “ungkap Darya kepada potretjabar.com saat dihubungi.
Dua orang yang meninggal saja lanjut Darta, akibat ledakan gas beberapa waktu lalu, sampai saat ini Sabtu (01/02/20). Pihak perusahaan belum mengeluarkan dana santunan atau kerahiman untuk keluarga korban yang ditinggalkan, parahnya lagi tidak ada satupun perwakilan dari perusahaan yang datang ke kediaman korban meninggal hanya karangan bunga yang datang.
“Yang meninggal sudah ada dua orang akibat ledakan gas itu, belum dikasih (bantuan santunan) sampai saat ini, ” Katanya.
Dua korban meninggal itu yakni MDW seorang operator Ia adalah warga Sukaringin, dan yang satu lagi atas nama T seorang Sopir asal Wonogiri.
Jika sampai tidak ada bantuan itu kata Data, pihaknya berencana akan mengirimkan surat kepada PT. Semar Gemilang untuk meminta pertanggung jawaban, sebab mayoritas korban ledakan itu warga Sukaringin.
“Rencana Senin saya mau bersurat, untuk minta dan membuat surat kesepakatan, ” ujarnya.
Diketahui ledakan tersebut dipicu ketika terjadi pengisian bahan bakar gas. Akibatnya, bukan cuma ledakan, api pun langsung menjalar. Peristiwa itu bermula ketika mobil tangki gas masuk ke dalam pabrik itu pada Senin (27/1/2020) sekira pukul 23.30 WIB untuk bongkar muatan bahan bakar gas (BBG).
Saat itulah kemungkinan terjadi kebocoran pipa atau selang gas, sehingga gas yang tengah diisi menyebar ke seluruh penjuru pabrik.
Sekitar pukul 00.30, terjadi ledakan yang berakibat kebakaran. Bangunan kantor, 5 unit truk, dan 10 truk tangki rusak akibat ledakan yang disusul kebakaran tersebut. Hingga saat ini tercatat ada 22 orang luka dan diantaranya sudah ada dua orang meninggal dunia. (Red).