Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
BEKASI

Dewan Siap Sidak Bangunan Sekolah Ambruk, Kadis PUPR Kabupaten Bekasi Tetap Cuek

×

Dewan Siap Sidak Bangunan Sekolah Ambruk, Kadis PUPR Kabupaten Bekasi Tetap Cuek

Sebarkan artikel ini
Anggota BPD Sindangsari saat menunjukan bangunan SDN Sindangsari 03 ambruk (Foto : Endang Firtana/potretjabar)
Anggota BPD Sindangsari Aang saat menunjukan bangunan SDN Sindangsari 03 ambruk (Foto : Endang Firtana/potretjabar)

PJ. BEKASI – Kendati Kadis PUPR Kabupaten Bekasi terkesan Cuek tidak membuat DPRD Kabupaten Bekasi berdiam diri, dalam waktu dekat ini Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi bakal terjun ke lokasi bangunan gedung sekolah yang ambruk.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi Jamari Tarigan saat dikonfirmasi akan banyaknya bangunan gedung Sekolah Dasar (SD) yang ambruk via aplikasi Whatsappnya, dirinya enggan memberikan komentar seakan cuek meski bangunan gedung sekolah sangat lah dibutuhkan agar proses belajar mengajar tidak terganggu dan nyaman.

Berbeda dengan Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi Husni Tamrin menegaskan bakal cek lokasi bangunan gedung sekolah dasar yang ambruk, bangunan yang ambruk itu yakni ruang kelas SDN Sukakerta 02 Kecamatan Sukawangi dan gedung SDN Sindangsari 03 yang berada di Kampung Pulo Ngandang Kecamatan Cabangbungin.

Saat dikonfirmasi tidak ada tindakan soal bangunan sekolah ambruk, Ia mengungkapkan saat ini Komisi III DPRD Kabupaten Bekasi sedang mengatur waktu kerja agar dapat sidak kelokasi.

“Siapa bilang meneng bae, Saya lg bahas sama temen2 ditengah padatnya schedule bulan ini lagi cari schedule buat ninjau ke Pulo Ngandang dan Sukakerta, “kata Husni Tamrin kepada potretjabar.com saat dihubungi.

Sebelumnya, Kepala sekolah SND Sukakerta 02 Safe’i mengeluh, sebab ruang kelas yang ambruk sudah hampir setahun yang lalu kata Ia, dirinya juga sudah beberapa kali mengajukan agar mendapatkan Ruang Kelas Baru (RKB) hingga saat ini belum direalisasi.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bekasi kurang perhatian terhadap infrastruktur pendidikan bagai mana tidak, meski sudah diusulkan dari tahun 2017 dan 2019 hingga saat ini belum ada kabar akan dibangun.

“Benar sudah satu tahun SD 02 ambruk rapi dari pemerintah tidak ada yang peduli bang pedahal saya sudah ajukan bang ke Pemerintah Kabupaten Bekasi lewat proposal bahkan sudah dua kali pertama saya ajukan tahun’ 2017 dan yang kedua tahun2019 tapi belum ada tanggapan bang,”ujarnya kepada potretjabar.com belum lama ini.

BACA JUGA :  Pantas Aja Pabrik Buang Limbah Sembarang, Ini Kelemahan Pemkab. Bekasi
Ruang Kelas SDN Sukakerta 02 ambruk (Foto : Rahmat/potretjabar)
Ruang Kelas SDN Sukakerta 02 ambruk (Foto : Rahmat/potretjabar)

Bangunan gedung sekolah SDN Sukakerta 02 di bangun pada tahun 1978 dan sampai sekarang sudah 2020 baru direhab sekali itupun rehab ringan. Saat ini jumlah siswanya ada 300 siswa dengan ruang kelas yang digunakan hanya ada empat ruang kelas.

Hal yang sama juga terjadi pada SDN Sindangsari 03 Kecamatan Cabangbungin, belum lama ini dua ruang kelas ambruk lantaran sudah rapuh. Kepala Sekolah SDN Sindangsari 03 Danto  mengatakan, bahwa perihal robohnya ruang kelas di sekolah tersebut sekitar bulan Juni dan yang roboh ada dua kelas yakni satu kelas ruang gudang yang patah satu kelas.

“Sekitar bulan juni, ada dua ruang cuma yang patah atas cuma satu kelas aja yang ruang gudang, ” ungkapnya.

Namun ketika ditanya sejak kapan pembangunan gedung ruang kelas sekolah itu roboh dirinya tidak mengetahui akan hal itu. “Kalau tahunnnya saya lupa coba nanti saya tanya sama guru yang senior,” ucap Danto.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Kamari Tarigan
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Kamari Tarigan

Ditambahkan, Komite SDN Sindangsari 03 Rendi, kata Ia robohnya dua ruang kelas itu sudah diprediksi sebab kurangnya perawatan terhadap gedung sekolah, padahal sudah diketahui jika ruangan itu banyak atap yang bocor ketika di musim penghujan.

“Ia pak robohnya sekitar sepuluh harian yang lalu lah, Saya dah tau seblumnya ada kebocoran dan saya laporkan ke kepala sekolah tapi diem aja,” ungkap Rendi.

Bukan hanya itu, lanjut Rendi sekolah ini juga sangat memperihatinkan sebab tidak memiliki MCK, selama ini para siswa dan siswa untuk buang air kecil saja sudah sembarangan tempat.

“Yang memprihatinkan lagi kalau selama kurang lebih dua tahun anak anak buang air kemana mana ada yang ke mesjid ke kebon dan ke tempat warga sekitar, ampe ada yang buang hajat di celana, ” terang Ia.(End/Sup/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM