PJ. BEKASI – Dua orang dari 22 orang korban luka akibat ledakan gas pada pabrik gas elpiji PT Semar Gemilang di Kampung Kedungringin, Desa Sukaringin, Sukawangi, Kabupaten Bekasi yang meledak pada Selasa (28/1/2020) dini hari lalu. Akhirnya meninggal dunia namun sampai saat ini belum ada santunan yang diberikan perusahaan itu.
Ketua BPD Sukaringin Darta mengatakan, saat ini sudah ada 2 orang yang meninggal dunia akibat ledakan gas beberapa waktu lalu, namun sangat disayangkan sampai saat ini Sabtu (01/02/20). Pihak perusahaan belum mengeluarkan dana santunan atau kerahiman untuk keluarga korban yang ditinggalkan, bahkan datang ke rumah korban saja tidak hanya karangan bunga yang terpampang di kediaman korban.
“Yang meninggal sudah ada dua orang akibat ledakan gas itu, belum dikasih (bantuan santunan) sampai saat ini, ” Kata Darta kepada potretjabar.com saat dihubungi, Sabtu (01/02/20).
Dua korban meninggal itu yakni MDW seorang operator Ia adalah warga Sukaringin, dan yang satu lagi atas nama T seorang Sopir asal Wonogiri.
Jika sampai tidak ada bantuan itu kata Darta, pihaknya berencana akan mengirimkan surat kepada PT. Semar Gemilang untuk meminta pertanggung jawaban, sebab mayoritas korban ledakan itu warga Sukaringin.
“Rencana Senin saya mau bersurat, untuk minta dan membuat surat kesepakatan, ” ujarnya.
Sebelumnya Kapolres Metro Bekasi, Kombes Hendra Gunawan menengarai bahwa ledakan tersebut dipicu ketika terjadi pengisian bahan bakar gas. Akibatnya, bukan cuma ledakan, api pun langsung menjalar.
“Kebocoran pengisian gas elpiji yang mengakibatkan ledakan dan kebakaran,” ujar Hendra dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa petang.
Hendra berujar, peristiwa bermula ketika mobil tangki gas masuk ke dalam pabrik itu pada Senin (27/1/2020) sekira pukul 23.30 WIB untuk bongkar muatan bahan bakar gas (BBG).
Saat itulah kemungkinan terjadi kebocoran pipa atau selang gas, sehingga gas yang tengah diisi menyebar ke seluruh penjuru pabrik.
“Selanjutnya, sopir dan petugas keamanan serta karyawan keluar dari pabrik dan berkumpul di depan gerbang,” kata Hendra.
Tak dinyana, sekira pukul 00.30, terjadi ledakan yang berakibat kebakaran. Bangunan kantor, 5 unit truk, dan 10 truk tangki rusak akibat ledakan yang disusul kebakaran tersebut.
Di samping itu, 7 orang mengalami luka bakar serius dan segera dievakuasi ke RSUD Kota Bekasi buat mendapatkan pertolongan pertama. Dua di antaranya warga sekitar, yakni K (ketua RT) dan M (kepala dusun).
“Selainnya adalah H dan R (petugas keamanan), T (sopir), A (tukang), serta W (pegawai),” ujar Hendra.(red).