Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
BEKASIEKONOMI

Enam Kali Zong, KPM di Banjarsari Tuding Pendamping PKH Gak Transparan

×

Enam Kali Zong, KPM di Banjarsari Tuding Pendamping PKH Gak Transparan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Kartu PesertaPKH
Ilustrasi : Kartu Peserta PKH

PJ. BEKASI – Rencana pemerintah mengentaskan kemiskinan warga tidak mampu melalui program Program Keluarga Harapan (PKH)  patut diapresiasi. Namun dalam prakteknya masih ada saja oknum yang tidak transparan dalam penyampaian, kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Seperti yang disampaikan seorang warganet dengan akun FB @Lizah, yang membagikan keluhannya di media sosial di Group Info Sukatani dan sekitarnya.

Saat ditelusuri potretjabar.com, Lizah yang berdomisili di Kampung Kecantilan RT 002/003, Desa Banjarsari, Kecamatan  Sukatani, Kabupaten Bekasi. mengaku kesal, sehingga mengungkapkan kekesalannya dalam Facebook Groug Info Sukatani.

Dalam cuitannya, dia menuliskan kekesalannya soal pencairan kartu PKH atas nama ibunya yang bernama Jariah warga Kampung Kecantilan RT 002/003, Desa Banjarsari, Kecamatan  Sukatani, Kabupaten Bekasi. Sudah enam kali pencairan kartu PKH isinya “zonk”  alias nihil tidak ada saldonya.

Dirinya menuding ketua kelompok dan pendamping PKH tidak transparan. Pasalnya buku tabungan dan kartu ATM atas nama ibunya  dipegang langsung oleh ketua kelompok.

BACA JUGA :  Bukan Karena Prestasi, Pengangkatan URS Jadi Dirut Tirta Bagasasi Tidak Wajar

“Saya cuma pingin tahu, kalau memang isinya zonk kenapa gak dikasihin itu ATM, buku tabungan sama PIN nya, biar kami bisa cek langsung,” ujarnya kepada potretjabar.com saat dihubungi lewat selulernya, Senin (20/04/20).

Lizah mengaku sudah beberapa kali meminta kartu ATM dan buku tabungan kepada ketua kelompok. Namun selalu tidak diberikan dengan alasan yang tidak jelas.

Program Keluarga Harapan
Program Keluarga Harapan

“Kalau ditanyain alasannya zonk terus, kadang alasannya usia. Kalau memang seperti itu mendingan ATM saya yang pegang.   Dia jawabnya  nanti begitu,” bebernya.

Lizah berharap, Pemerintah Desa Banjarsari maupun pihak terkait lainnya  segera turun tangan membantu menyelesaikan masalah ini. Menurutnya penerima manfaat termasuk golongan tidak mampu.

“Apalagi sekarang sedang terjadi wabah virus Corona, dan orang tua saya sudah tidak bekerja, makanya ikut saya sekarang. Tentunya dalam kondisi seperti ini bantuan sangat diperlukan ,” tukasnya

Sayangnya sampai berita ini ditayangkan pendamping PKH belum dapat memberikan komentar. (Jmr).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM