PJ. BEKASI – Sudah hampir dua tahun lamanya warga petambak pesisir Muaragembong Kabupaten Bekasi menunggu kompensasi dari Pertamina dampak tumpahan minyak. Jika tidak segera direalisasikan warga mengancam akan mengadu ke Direktur Pertamina Basuki Tjahja Purnama yang biasa disapa Ahok.
Peristiwa tumpahan minyak Pertamina itu merupakan tumpahan akibat kebocoran pipa minyak di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina di Karawang, Jawa Barat sejak 21 Juli 2019 lalu, hingga kini belum terealisasi.
Kepala Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong Manan menuturkan, ada dua pantai di dua desa di wilayah yang terdampak tumpahan minyak. Keduanya adalah Pantai Muarabungin di Desa Pantai Bakti dan Pantai Muarabeting di Desa Pantai Bahagia tahun 2019 lalu.
Kata Ia, Pertamina akan memberikan kompensasi kepada petani tambak yang kena terdampak dari kebocoran tersebut. Sayangnya janji manis itu belum terealisasi hingga sekarang, jika masih lalai tidak memberikan kompensasi Ia bakal
“Pertamina janji mau kasih kompensasi untuk petani tambak tapi belum juga turun buat ganti ruginya sampai sekarang, kalau tidak juga direalisasikan kami mau ngadu ke Ahok,”kata Ia saat dihubungi. Senin (19/04/21).
Sebelumnya, data yang dipinta oleh Pertamina sudah diberikan namun akibat pengurangan data luas lokasi yang mendapat kerugian harus di perkecil yang seharusnya petani yang mempunyai luasan 20 ha yang masuk penggantian hanya 2 Ha saja itu pun harus diveripikasi lagi.
Manan menambahkan, hasil dari luasan yang diganti oleh pihak Pertamina itu sudah sesuai dengan data yakni sebanyak 132 penerima yang ada di Desa Pantai Bakti. Anehnya lagi sepertinya pihak Pertamina mengulur – ngulur waktu pdahal kejadian tersebut sudah hampir 2 tahun yang lalu. (Ang)