PJ. BEKASI – Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat menyebutkan penduduk miskin di wilayahnya meningkat dari 3,89 persen sebelum pandemi Covid-19 menjadi 50 persen setelah pandemi Covid-19. Indikatornya adalah penerima bantuan sosial tahap kedua di bulan Mei ini.
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, penduduk Kota Bekasi yang diproyeksikan menerima bantuan sosial sebanyak 300.000 kepala keluarga. Total warga Bekasi 720.000 kepala keluarga. Pemerintah juga menyiapkan cadangan bantuan untuk 75.000 kepala keluarga.
“Kalau (dana cadangan) terserap, bayangkan Kota Bekasi yang sebelum Covid cuma 3,89 persen tingkat kemiskinannya, sekarang mencapai 54 persen dari jumlah kepala keluarga, di mana jumlahnya di Kota Bekasi 72.000,” kata Tri di Bekasi pada dikutip merdeka.com Minggu (17/5).
Menurut Tri, penyaluran bantuan sosial tahap kedua beda dengan pertama. Tahap pertama pada bulan April, Pemerintah Kota Bekasi menanggung sebanyak 150.000 keluarga menggunakan dana daerah atau APBD.
Sedangkan, 106.000 ditanggung oleh Kementerian Sosial menggunakan ABPN. Hasil penyisiran lagi, ada 47.000 penerima baru di bulan Mei. Menurut dia, semua bantuan sosial tahap kedua bagi penduduk Kota Bekasi ditanggung oleh Kementerian Sosial.
“150.000 (keluarga) yang tadinya bantuan ditanggung oleh Kota Bekasi, kami masukkan ke data DTKS (data terpadu kesejahteraan sosial Kementerian Sosial), termasuk yang 47.000 baru dimasukkan ke DTKS,” katanya.
Sementara itu, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Bekasi sekarang masuk tahap 3 dan akan berakhir pada 26 Mei mendatang. Dalam PSBB tahap ketiga ini, pemerintah lebih tegas kepada pelanggar yaitu memberikan sanksi hingga denda uang tunai demi menekan penyebaran virus corona.(mrk/PJ)