PJ.BEKASI – Keberadaan pagar laut di Kabupaten Bekasi Jawa Barat diklaim menyusahkan para nelayan. Bagaimana tidak, sejak pagar itu berdiri hasil tangkapan merosot drastis bahkan, mereka khawatir wilayah tangkap yang menjadi penghasilan mereka terancam punah.
Hamparan pesisir laut yang menjadi tempat mereka mencari nafkah untuk keluarganya kini berubah menjadi pagar laut yang mengunakan bambu membentuk garis panjang menyerupai tanggul, dengan hamparan perairan di tengahnya yang mirip sungai.
Meski Dinas Kelautan dan Perikanan atau DKP Provinsi Jabar menyatakan pagar laut Bekasi legal dan jelas peruntukannya, namun menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP bangun tersebut tak mengantongi izin. Kini KKP telah menyegel ribuan cerucuk itu.
Dengan di lakukannya pemagaran untuk arus layar yang dilakukan oleh PT. TRPN dan PT Mega Agung Nusantara ( MAN) di laut Muara Tawar Tarumajaya kini membawa petaka bagi para nelayan pinggiran yang mencari ikan di pantai muara tawar dengan menggunakan perahu kecil.
Setidaknya ada sekitar 10 Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan anggota 15 sampai dengan 25 nelayan tiap KUB menjadi korban dari proyek Pemerintah provinsi Jawa Barat yang dikerjasamakan dengan PT.TRPN.
Ketua kelompok usaha bersama Putra Keraton Nurain kepada potretjabat.com menceritakan, tentang pahit dan getirnya mencari ikan setelah adanya patok- patok bambu di muara tawar menyusahkan mereka untuk mencari tangkapan di laut.
“Sebelum laut di patok dan di Pagari biasanya hasil tangkapan melimpah, karena bisa mendapatkan hasil 30 kilogram sampai 50 kilogram, tapi setelah laut di patok hanya bisa mendapatkan hasil tangkapan cuma 3 kilogram sampai 5 kilogram dengan tambahan biasa bensin yang biasanya cuma habis 3 liter kini sampai 5 liter bensin sekali melaut,”ucap ia dihadapkan pada anggotanya, Selasa.(21/01).
Ia juga memaparkan, sebelum PT.TRPN melakukan pemagaran. PT.MAN sudah lebih dahulu melakukan pemagaran, hanya bedanya PT.MAN masih memberi mereka ruang untuk arus mencari tangkapan. Kemudian, sejak enam bulan belakangan ini PT. TRPN melakukan pemagaran yang kemudian diurug dengan pasir.
Padahal kata Ia, sejak puluhan tahun lamanya laut itu tidak pernah terjadi abrasi, karena posisi laut Muara Tawar seperti terhimpit saluran intake pail PLN Nusantara Power dan sungai bendera yang menjorok ke laut sehingga laut muara aman dari ombak yang tinggi dan di kategorikan aman dari abrasi.
“Ia menjelaskan bahwa sejak ia turun melaut dan bapak-bapak yang lebih tua darinya mengatakan bahwa laut muara tawar tidak pernah ada Abrasi,”ungkapnya.
Ia juga mengutarakan, jika proyek pemagaran itu dilanjutkan maka lokasi tempat mereka mencari nafkah berpotensi akan hilang. Sebab, mereka kebanyakan hanya nelayan yang menggunakan perahu kecil sehingga tidak bisa untuk ke tengah laut.
“Kami para nelayan muara kali karatan mengharapkan agar patok-patok yang telah didirikan dan dibuat alur laut agar dibongkar kembali dan Normalisasi kembali laut muara tawar yang awalnya laut kembali menjadi laut, karena selama ini laut muara tawar tidak pernah ada abrasi,”kata Ia dengan nada lirih.
“Jika laut dikembalikan lagi asal laut menjadi laut kali buat bebanda mah kaga bisa, tapi kalau buat ngasih makan istri dan besarin anak mah bisa,”pungkasnya.
PT Tunas Ruang Pelabuhan Nusantara berencana mengembangkan kawasan pelabuhan Nusantara terpadu dengan lahan seluas 114,5 hektar.
Adapun lingkup kegiatan PT. TRPN di laut muara tawar adalah pertama Aktivitas Penyiapan Lahan / Reklamasi seluas ± 114,5 Ha. kedua, Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara 17,2 Ha (15%).
Kemudian, Pembangunan Kawasan Industri Hasil Laut, seperti rumput laut, pengolahan ikan, cold storage dan lain-lain. 45.8 Ha (40%)”. dan terakhir Pembangunan fasilitas Terminal Khusus/Terminal Untuk Kepentingan Sendiri(Tersus/TUKS) seluas + 11,4 Ha (10%).
Dan PT.TRPN mendapatkan surat perintah kerja dengan SPMK Nomor 1614/PL.04.02/PPMC. Dengan Kegiatan Pembangunan Sempadan (Sisi Barat) Alur Pelayaran Sebelah Timur Volume : Panjang Alur 2.300 meter Lebar Alur 100 meter Lebar Sempadan 15 meter dan juga melaksanakan Restorasi lahan.(Dam)
Tidak ada komentar