PJ.BEKASI – Ratusan Petani berjibaku gotong royong menciptakan bendungan buatan di kali Cikarang Bekasi Laut (CBL). Hal itu dilakukan demi mendapatkan air untuk mengairi areal persawahannya yang dilanda kekeringan.
Dikatakan salah seorang petani Jenal (45). Ia bersama ratusan para petani dari Desa Sukamurni dan Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya juga Desa Sukakerta Kecamatan Sukawangi terpaksa harus berjibaku membendung kali CBL tepatnya di Desa Kali Jaya Kecamatan Cikarang Barat.
Upaya itu dilakukan agar areal persawahannya mendapatkan pasokan air untuk bercocok tanam padi.
“Satu-satunya cara biar dapat air buat mengairi sawah ia mesti bendungan CBL supaya air bisa mengalir di kaki Cikarang. Kalau tidak begitu, kami tidak bisa tanam padi,”kata Jenal (45) petani asal Desa Sukamurni, Rabu (31/07)24).
Menurut Ia, bendungan buatan itu dikerjakan dengan cara memakai ratusan bambu dan karung berisikan tanah, beruntung kali CBL saat ini sedang dipenuhi dengan sampah hingga memudahkan untuk membuat bendungan.
Kendati demikian, lantaran bentangan kali yang begitu lebar proses bendungan buatan itu dilakukan sudah makanan waktu lebih dari seminggu, namun belum juga selesai.
“Kita sudah tiga hari ikut gotong royong bendung kali CBL, tapi yang dari Sukakerta mah udah lama. Tapi sekarang tinggal sekitar tiga meter atau lima meter lagi dah baru selesai itu bendungan,”ungkapnya.
Hal senada juga dikatakan Naman (45), Ia berujar kondisi seperti ini bukan hanya terjadi pada tahun ini saja, namun sudah terjadi sejak puluhan tahun lalu.
Anehnya, yang menjadi pertanyaan bagi para petani. Peran serta Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi seakan tidak perduli dengan nasib para petani.
“Dari dulu begini terus kalau musim kekeringan, kalau dibuat kan pintu air mah jadi nggak perlu bendung CBL tiap tahun,”beber ia.
Jika tidak mendapatkan pasokan air, potensi gagal tanam bakal terjadi di enam kecamatan, yakni Kecamatan Karangbahagia, Sukatani, Sukakarya, Cabangbungin, Sukawangi dan Muaragembong yang notabene menjadi perlintasan kali Cikarang.(red).
Tidak ada komentar