PJ. BEKASI – Pasca bencana banjir, ratusan hektare lahan pertanian yang sudah bercocok tanam padi di Desa Sukamakmur Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi rusak parah, kerugian para petani ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“227 hektar lahan pertanian rusak. Kerugian dalam tiap hektar empat sampai lima juta rupiah jika padi baru tandur atau baru umur seminggu,” ungkap Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Sukamakmur Aba Kombara saat ditemui potretjabar.com usai kerja bakti memperbaiki tanggul Kali Ciherang , Jumat (06/03/2020).
“Namun jika sudah umur satu bulan kerugian bisa mencapai tujuh sampai delapan juta rupiah per hektarnya, kalau diakumulasikan secara keseluruhan bisa mencapai ratusan juta rupiah bahkan miliaran,”tambahnya.
Menurut Aba, dalam musim tanam kali ini bencana banjir sudah dua kali melanda Desa Sukamakmur. Pertama awal tahun baru, yang kedua akhir Februari.
“Yang pertama justru lebih besar. Dalam hitungan saya hampir 270 hektar lahan pertanian rusak. Kalau sekarang lebih sedikit,” bebernya.
Aba meminta Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui dinas terkait segera turun tangan membantu kesulitan para petani. Baik berupa benih maupun pupuk.
“Kami sangat kesulitan untuk melakukan penanaman lagi, karena sudah tidak punya modal. Sampai saat ini belum ada bantuan apapun dari pemerintah. Saya berharap ada bantuan untuk meringankan beban petani,” ungkapnya.
Sementara Kepala Desa Sukamakmur Wawan Kurniawan mengungkapkan, pihaknya tengah menginventarisir kerusakan maupun kerugian akibat bencana banjir yang melanda wilayahnya.
Selain ratusan hektar sawah yang rusak, sebanyak 600 rumah di delapan RT terendam banjir. Sedangkan diawal tahun sebanyak 1100 rumah yang terendam banjir.
“Untuk sawah dan rumah yang terendam banjir, paling parah antara Kampung Pulopanjang, Muara dan Kobak Rotan. Sedangkan bagian selatan Kampung Ciherang, Kobak Sumur, Pembetokan, Cibulakan, Pengasinan dan Gandok,” Terangnya.
Menurutnya pihak Pemdes telah melaporkan kejadian banjir kepada dinas terkait, baik BPBD maupun Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi.
“Pada saat banjir sudah ada bantuan. Sedangkan untuk lahan pertanian yang rusak kami sudah mengajukan bantuan berupa benih dan pupuk. Mudah-mudahan segera direalisasikan,” tukasnya
Sementara Ketua Badan Permusyawaratan Desa ( BPD) Sukamakmur Jamar Saputra meminta Pemerintah Desa (Pemdes) terus mengawal permohonan bantuan untuk para petani yang lahannya rusak sampai terealisasi dari dinas terkait.
“Kami sangat prihatin, kondisi petani saat ini sangat sulit. Tahun lalu habis diserang hama tikus. Sekarang rusak akibat banjir. Kami juga akan berusaha membantu dan mengaawal sampai ada bantuan untuk para petani,” pungkasnya (mar)