Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
BEKASI

Pipa Sering Bocor, PT. Pertamina Dituding Langgar Kepmen Pertambangan dan Energi

×

Pipa Sering Bocor, PT. Pertamina Dituding Langgar Kepmen Pertambangan dan Energi

Sebarkan artikel ini
Kebocoran Pipa Pertamina yang menimbulkan bau Gas beberapa waktu lalu
Kebocoran Pipa Pertamina yang menimbulkan bau Gas beberapa waktu lalu

PJ. BEKASI – Kebocoran pipa gas PT. Pertamina EP yang terjadi di Kecamatan Cabangbungin Desa Lenggahsari sering terjadi, hal itu terindikasi dampak dari pemasangan  pipanisasi yang melanggar Keputusan Menteri (Kepmen) Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/MPE/1997, tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi.

Hal itu ditegaskan Ketua Forum Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Bekasi ( FKPMB ) Erwin Mauludin, kata Ia jika dalam setahun ini sudah 4 kali terjadi kebocoran pipa gas seperti yang terjadi Kampung Cabang dua Penyambungan RT 11 RW 04 Lenggahsari Kecamatan Cabangbungin itu mestinya ditinjau ulang.

Apa lagi kata Ia, diketahui banyak pipa yang tidak dipendam juga sambungan pipa yang terkesan asal jadi. Semua itu melanggar dari Kepmen Pertambangan dan Energi RI, pasalnya dalam peraturan itu menjadi dasar pembangunan instalasi pipa distribusi tepat.

“Pemasangan pipa berdasarkan Keputusan Menteri (Kepmen) Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/MPE/1997, tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi menjadi dasar pembangunan instalasi pipa distribusi tepat, bila terjadi kebocoran pipa ,maka harus ditinjau peraturan standar pemasangan pipa ,apabila ditemukan tidak sesuai dalam pekerjaan ini jelas melanggar peratunran, “kata Erwin kepada potretjabar.com Jumat (04/09/20).

Diketahui, sebelumnya seperti yang terjadi di Kampung Cabang dua penyambungan RT.11 RW. 04 Senin (31/08/20). Pipa milik pertamina kembali meresahkan warga sekitar sebab pipa itu bocor lagi.

Rupanya dalam pelaksanaan kegiatan penanaman pipanisasi oleh pekerja dari Pertamina itu disebut-sebut tidak maksimal, dari penuturan Pegawai desa setempat Suharto mengungkapkan, para pekerja Pertamina pada saat melakukan penanaman pipa diketahui ada yang tidak sama sekali dipendam, selain itu ada juga terlihat sambungan pipa yang sudah dilas namun terlihat amatiran atau kurang maksimal.

Bukan hanya itu, pekerja dari Pertamina itu juga menurut Ia memakai bahan material yang bukan aslinya alias KW, parahnya lagi jalur pipa yang melintas tidak lurus karena banyak lengkungan.

“Kami berharap dari Pemdes untuk pipanisasi yang bocor dari pihak Pertamina ada perbaikan atau pekerjaan ulang.  karena menurut kami, prodak dari pemborong Pertamina gagal, lantaran pipanya bukan yang asli atau KW tiga, dalam pengerjaannya pengelasan kurang optimal dan jalur trek pipa harus memang harus dirubah, karena pipa yang ada blungkak blengkok jadi satu alasan juga , menurut sya seperti itu,”beber Ia kepada wartawan.

BACA JUGA :  Kapolda Metro Jaya Beri Ribuan Sembako untuk Warga Terdampak Covid-19 di Bekasi

“Kalau pemborong pertama pemasangan pipanya ituh lurus,tetapi yang terjadi sudah ada penanaman pipa tersebut blengkok blengkok untuk kedalaman pada saat mengurus pembebasan tanah, kedalaman pemendaman pipa nya satu setengah meter,dan jalur nya lurus,bukan seperti uler, bukan hanya empat puluh centimeter,banyak pipa yang yang tidak di pendam terjadi di sebelah sawah sebrang lor, itu ada di blok empat,ituh semau pipa tidak di pendam,ada diatas tanah, termasuk yang berada di kali, seperti ituh kejadiannya,”sambung Suharto.

Kendati begitu, Ia berharap ad respon cepat dari PT. Pertamina untuk mengganti pipa tersebut agar tidak terulang kembali. Jika hanya diperbaiki kemungkinan akan terjadi lagi kebocoran.

Ia pun mengancam akan melakukan aksi demonstrasi ke PT. Pertamina jika aspirasi atau usulan ini tidak ada tindakan yang dilakukan pihak Pertamina.

“Keinginan kami dari Pemdes mewakili dari pada masyarakat, agar jalur – jalur pipa Pertamina diperbaiki, khusunya di wilayah blok lima, saya berharap ada pekerjaan ulang, kalau tidak di respon dari pihak Pertamina jangan salahkan kami sebagai warga masyarakat yang merasa resah,dengan kebocoran pipanisasi tersebut ,kami akan mengadakan aksi,”cetusnya.

Sementara Petugas  Fire man PT. Pertamina Arie yang datang kelokasi pipa bocor mengatakan, kebocoran pipa itu sudah ditangani begitu juga kebocoran pipa di lokasi lainya sudah diperbaiki. Ia juga mengakui salah satu penyebab kebocoran pipa itu gegara materialnya. Saat ditanya lebih jauh Arie berkilah bahwa dirinya hanya diperintah pimpinannya.

“Kebocoran sudah ditangani dan bocor yang lalu sudah kami ganti sepanjang dua belas meter, karena panjang pipa itu per enam meter, penyebabnya karena material yang korosi, karena air tanah, saya tidak terlalu jauh, Karena ada perintah dari atas saya bekerja, saya cek lokasi dan lokasi aman, sementara ini sudah ditutup, “kata dia.

Ia menjelaskan, lokasi pipa bocor sudah aman dan untuk sementara sudah ditutup dan sudah dipasang garis serta tanda atau patok agar tidak dilalui warga sekitar.

“Saya juga membawa alat untuk pengecekan gas di sekitar lokasi kebocoran untuk sementara kita tutup,sejauh ini kita pasang safety line, kita patok-patok lokasi di titik bocor setelah itu bukan kita lagi ada lagi bagianya,”tukas Ia.(Ang).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM