PJ. BEKASI – Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pemerintah Kabupaten Bekasi Jawa Barat diperpanjang hingga 12 Mei 2020 mendatang yang dimulai sejak hari ini Rabu (29/04/20), bantuan sosial masih saja tak kunjung datang.
Hal itu dialami sejumlah Lansia dari Keluarga miskin di Kabupaten Bekasi. Salah satunya Nomi (60) nenek renta di Kampung Kapek Rt 02/08 Desa Mekarjaya Kecamatan Kedung Waringin Kabupaten Bekasi yang belum mendapatkan bantuan Sosial baik dari pemerintah desa maupun pemerintah pusat.
Mirisnya lagi seorang nenek Nomi berusia 60 tahun ini tinggal dirumah bilik yang mulai bolong bolong akibat usang di makan usia dengan atap yang mulai bocor dalam keadaan sakit stroke, hanya bisa duduk dipintu masuk rumahnya. Stroke yang dideritanya sejak Empat tahun lalu.
Untuk kebutuhan sehari hari sang nenek yang semula berjualan sayur mayur ini hanya bisa menunggu nelas kasihan dari saudaranya meski kondisinya sangat memperhatinkan, diusia yang renta nenek sebatang kara ini memohon adanya kepedulian pemerintah ataupun dari para dermawan.
“Ya nenek mah gini aja, gak dapat bantuan, ya paling juga nunggu dikasih ama sodara, nenek mah sampai sekarang gak dapet bantuan, katanya mah yang lain dapet beras dapet ini itu tapi nenek mah gak dapet, timbang ngandelin dikasih sama anak atuh, kadang kadang mah ampe dimarahin kan anak juga tinggal sebelah gak punya laki,” ungkap Nomi kepada wartawan Rabu (29/04/2020)
Nenek Nomi bukan satu satunya lansia yang tidak tersentuh bantuan sosial Covid 19, sejumlah warga lainya di Desa Mekarjaya juga belum mendapatkan bantuan sosial.
Hal senada juga dialami Amah (45) Warga Kampung Kapek Rt 02/08 mengatakan, Saya juga sampai saat ini belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah Desa maupun pusat, apa lagi Kepala Desa gak kenal dan gak peduli sama warganya.
“Boro – boro datang, Pak Kades buat melihat warganya kesusahan, sampai mati juga gak bakalan datang, ” Keluhan Amah dengan nada kesal.
Dirinya berharap kepada Pemerintah setempat segera merealisasikan bantuan yang tepat sasaran demi menyambung hidup ditengah Pandemi Covid 19 yang berdampak pada ekonomi secara masif.(ful)
