Salah seorang warga yang menunjukan dinding pada pembangunan Embung yang Ambruk. (Foto : Redaksi)
Puluhan Miliar Dikucurkan, Pembangunan Embung di Bekasi Berpotensi Mangkrak
PJ. BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi telah menggelontorkan anggaran hingga puluhan miliar dari APBD tahun 2019. Sebanyak 14 titik lokasi Pembangunan embung yang berada di 6 Kecamatan di wilayah Kabupaten Bekasi. Salah satunya ada yang berpotensi mangkrak pasalnya, belum dapat dipergunakan lantaran belum selesai pelaksanaanya sudah ambruk.
Dari 14 titik pembangunan Embung di wilayah Kabupaten Bekasi dilaksanakn oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bekasi diantaranya berada di wilayah 1 yakni Desa Sukadaya, dan Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi, wilayah II Desa Cikarageman Kecamatan Setu dan wilayah III Desa Karangmukti Kecamatan Karangbahagia Kabupaten Bekasi.
Salah seorang warga yang menunjukan retak nya dinding pada pembangunan Embung. (Foto: Redaksi)
Selanjutnya di Desa Sukamukti dan Desa Bojongmangu Kecamatan Bojongmangu, lokasi lain berada di Kecamatan Cibarusah ada tiga titik yakni Desa Ridomanah, Ridogalih dan Desa Sirnajati sera tiga titik di Kecamatan Cabangbungin yakni Desa Sindangsari, Sindangjaya dan Desa Setialaksana.
Pembangunan Embung Kecil dan Bangunan Penampung Air Lainnya di Desa disusun dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berdasarkan Diktum Ketiga Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2018 tentang Percepatan Penyediaan Embung Kecil dan Bangunan Penampung Air lainnya di Desa.
Salah satunya pembangunan embung yang berpotensi mangkrak berada di Kampung Kedungringin Desa Sukaringin Kecamatan Sukawangi Kabupaten Bekasi yang sudah ditender dengan kode tender 16176352 dan nilai penawaran terendah dan sebagai pemenang tender adalah CV. Ricc Avrata sebesar Rp.2,6 miliar dari harga HPS Rp.3,4 miliar dan Pagu Anggaran Rp.4,3 miliar.
Dikatakan warga sekitar Gelap (40), kata dia pembanguan embung yang belum rampung itu semalam ambruk, Ia pun telah melihat ambruknya dinding embung tersebut.
“Habis melihat embung, diinfokan semalam katanya ambruk, tadi sudah melihat ternyata benar ambruk,”kata Gelap.
Dari pantauan potretjabar.com, mendekati ahir tahun 2019, kegiatan embung tersebut terlihat ambruk, tumpukan batu kali dengan adukan semen yang tersusun rapih untuk dinding embung itu juga sudah banyak yang retak bahkan ada sekitar panjang 4 meter yang ambruk, entah kurangnya pengawasan atau memang dikejar waktu sehingga dikerjakan tidak sesuai teknis konstruksi yang ada.
Dikatakan salah satu pekerja di lokasi ambruknya dinding embung itu akibat aliran air yang ada disebelah dinding.
Kata dia Kedalama / tinggi dinding yakni 3,5 meter dengan luas tanah 1600 meter yang diperkirakan dapat mengairi areal persawahan seluas 50 Ha.
Nampak terlihat dinding yang sudah retak dan potensi Ambruk pada Pembangunan Embung. (Foto: Redaksi)
“Panjangnya aja 80 meter luasnya 1600 meter katanya untuk 50 Ha (pasokan air areal persawah) disana yang lebih gude lagi mah yang katanya ada bangunan kuno itu. Satu hetare disana mah,”kata dia.
“Semalam ambruknya, ini kita lagi nunggu kayu dolken buat crucuknya udah dijalan mau kemari, dolken bekas kandang ayam,”ungkap dia yang namanya tidak disebutkan.(Ra/red).
Tidak ada komentar