Punya Industri Terbesar, Warganya Tinggal di Gubuk Bilik

waktu baca 2 menit
Jumat, 6 Mar 2020 09:35        
Rumah bilik milik warga Desa Sukamulya Untung widodo

Rumah bilik milik warga Desa Sukamulya Untung wibowo. Foto : Sundang/Redaksi

PJ. BEKASI – Miris memang, sebagai wilayah Industri terbesar se-Asia Tenggara, warga Kabupaten Bekasi masih saja banyak tinggal di rumah gubug bilik yang tidak layak huni, dan itu dirasakan Untung Wibowo warga kampung Srengseng RT 03/04 Desa Sukamulya Kecamatan Sukatani Kabupaten Bekasi yang tinggal gubug bilik.

Example 360x660

Untung Wibowo hanya pekerja buruh serabutan yang tak menentu penghasilannya, saat ini mengurus dua orang anaknya dan tinggal dirumah dengan atap mau ambruk dan bila hujan datang bocor pun tak terhindarkan sehingga air pun menggenang didalam rumah.

Untung mengaku apa bila datang hujan dia dan anaknya slalu mengungsi kerumah tetangga terdekat, bahkan saat tidak hujan pun anaknya tidur dirumah temannya atau tetangga karena khawatir atap rumahnya ambruk.

“Saya tinggal bersama dua orang anak dan istri saya jadi TKW, saya dan anak anak slalu mengungsi kerumah tetangga bila hujan tiba, bahkan disaat tidak hujan pun kadang anak anak tidur dirumah temannya karena khawatir atap rumah saya ambruk” tutur untung.

Rumah b

“Yah uang kiriman dari istri paling buat biaya anak sekolah dan sisanya buat makan,” tambah Untung kepada potretjabar.com (6/3/2020) dikediamannya.

Ia berharap, dapat merasakan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bekasi agar dapat mendapatkan tidur nyenyak tanpa harus khawatir akan kebocoran yang setiap hari dirasakan ketika turun hujan. (Sun).

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

LAINNYA
x