
PJ.BEKASI – Kisruh dualisme Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bekasi masih bersitegang. Buktinya, hingga berita ini dilansir, kekisruhan itu belum kunjung selesai.
Ada dua versi KNPI di Kabupaten Bekasi, yakni Versi Musyawarah Kecamatan (Muscam) bersama Majlis Pemuda Indonesia (MPI) dan ada versi Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Bekasi. Keduanya menginginkan agar dapat suara di Musda nanti.
Kendati demikian Ketua Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Babelan, Suhermin sekaligus Ketua KNPI versi Muscam MPI mengatakan, dirinya bersedia mengikuti kontestasi kembali gelaran pemilihan di Musyawarah Daerah (Musda) yang dipimpin DPD KNPI Jawa Barat.
Dirinya juga menuturkan agar semua Organisasi Kepemudaan se-kabupaten Bekasi bersatu dan tidak ada perseteruan.
“Berbicara ada dualisme ini ketika Musda yang digelar nanti tidak ada bersitegang tetapi adanya menyatukan dari seluruh pemuda di Kabupaten Bekasi yang dinaungi KNPI,” ungkapnya kepada Wartawan, Rabu (11/3/2020).
Wadah perhimpunan terbesar, majemuk, dan terluas yang dimiliki oleh kaum muda Indonesia ini memang sejak dahulu sangat dinamis dinamikanya. Namun, kata Suhermin adanya dualisme ini tak lantas membuat hancurnya persatuan kepemudaan.
Mengingat tingginya karismatik dan tuanya usia organisasi yang berdiri sejak 23 Juli 1973 ini telah menjadi tempat berhimpunnya organisasi dari beragam haluan latar, keagamaan, maupun politik. Hal ini menjadi acuan tak mudahnya KNPI untuk dihancurkan karena persoalan dinamika dualisme.
“Saya menginginkan hak suara tidak dihilangkan, baik versi Muscam atau versi DPD. Sehingga kita tetap bersatu dan kondusif, terkait tekhnis kita percayakan sepenuhnya pada caretaker,” tukasnya.
“Bagian wilayah utara, beberapa DPK sudah kita komunikasikan, dan sebagian wilayah selatan juga sudah komunikasi, dengan tujuan pemuda bersatu,” pungkasnya juga. (End/red)