PJ. BEKASI – Insensitas hujan yang tinggi membuat tanggul sungai Citarum tepatnya di Desa Pantai Bakti Kecamatan Muaragembong Kabupaten Bekasi mulai kritis. Namun belum ada tindakan dari Pemerintah Darah Kabupaten Bekasi, wargapun panik hawatir akan jebol seperti beberepa tahun lalu.
Sejauh ini penanganan tanggul Citarum masih secara manual, warga sekitar bergotong royong mengambil karung yang berisikan tanah untuk menahan tanggul yang sudah kritis akan jebol.
Dikatakan Kepala Desa Pantai Bakti Manan, ada dua titik tanggul yang rawan akan jebol, untuk sementara Pemdes bersama warga sekitar mengantisipasi tanggul itu dengan cara menggunakan karung yang berisikan tanah.
Sejak hujan deras beberapa hari ini kata manan, membuat air di Sungai Citarum terus naik hingga kepermukaan, sedikitnya ada dua titik tanggul yang kritis.
Wargapun mulai gelisah, hawatir akan bedah kembali seperti beberapa tahun lalu yang merusak puluhan rumah dan banjirpun merendam puluhan hektare areal persawahan dan juga tambak ikan disekitar.
“Bahwa ada dua lokasi tanggul yang sangat kritis ,apabila tidak di tinggikan takut terjadi bedah,seperti yang terjadi di beberapa tahun sebelumnya,”kata Manan kepada potretjabar.com saat meninjau lokasi tanggul yang sudah kritis. Kamis (2/1/20).
Untuk sementara, sebelum ada tindakan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi pihaknya akan selalu memantau perkembangan air di sungai Citarum, apa lagi Informasinya kata dia waduk Jatiluhur airnya selalu meningkat.
Hal ini akibat curah hujan yang meningkat sehingga sungai Citarum mendapat kiriman air dengan debit yang tinggi. Menurutnya, Desa Pantai Bakti menjadi tempat paling ujung yang menerima air kiriman.
“Kami akan selalu pantau takut – takut terjadi hal- hal yang tidak di inginkan,”ungkapnya.
Diketahui pada tahun 2016, Tanggul sungai Citarum di Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi jebol pada Senin (14/11/16) pagi. Jebolnya tanggul tersebut karena tak mampu menahan tingginya debit air setelah hujan deras mengguyur selama beberapa jam.
Akibat insiden ini, sebanyak 17 RT di Kampung Kedung Bokor, Desa Pantai Bakti terendam banjir setinggi 50 centimeter hingga 100 centimeter.
Posisi tanggul yang jebol beberapa tahun lali tepatnya berada di RT 02, 03, dan 04. Akibat kejadian ini, 400 kepala keluarga di wilayah setempat terendam banjir. Bahkan puluhan hektar sawah dan tambak warga setempat rusak akibat hantaman banjir tersebut.(Ang).