PJ. BEKASI – Sungguh tega, masih saja ada rekanan yang mencari keuntungan semata dengan cara memeras keringat orang kecil yang hanya mencari sesuap nasi, hal itu dialami pekerja perawatan Gedung pemerintah Kabupaten Bekasi yang sudah seminggu lebih bekerja menjadi tukang cat pada Gedung Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Bekasi Jawa Barat tidak digaji alias dibayarkan.
“Sudah delapan (8) hari saya ngecat Gedung DPMPTSP di Pemda Bekasi nggak dibayar sama pemborongnya, saya hanya kuli masih saja ditipu, Saya asli orang Bekasi Saya tinggal Cikarang Utara, “keluh Indra salah seorang pekerja sebagai tukang Cat di Gedung DPMPTSP Kabupaten Bekasi. Rabu (02/12/20).
Ia menceritakan, lantaran tak punya pekerjaan kemudian dirinya ditawarkan bekerja oleh rekannya, setelah Ia mengikuti ternyata dirinya diajak menjadi tukang cat gedung yang ada di Komplek Perkantoran Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
Dirinya dijanjikan dengan upah bayar sebesar Rp.110 ribu untuk perharinya, janji itu dikatakan oleh kepala tukang yang diketahui bernama Pendi, sayangnya janji itu hanya isapan jempol. Setalah pekerjaan selesai dirinya tak kunjung mendapatkan hak nya untuk mendapatkan upah bayarnya.
“Sekarang sudah selesai pekerjaannya. Kalau depan hari saya gak dibayar dengan perharinya Rp. 110 ribu berarti gaji saya Rp.880 ribu yang gak dibayarkan, “ucap Ia dengan nada rendah.
Parahnya lagi, nasib itu bukan hanya dialami dirinya, kata Ia ada enam orang pekerja yang diantaranya tiga orang dari Cikarang Utara Kabupaten Bekasi. Dari tiga rekannya itu mengalami hal yang sama.
” Saya bekerja ada enam orang, kalau saya bertiga dengan teman saya, sama sama gak dibayar sama kepala tukang, katanya pelaksananya namanya Herman, kalau saya ikut Bang Pendidikan sebagai kepala tukang, “ujar Ia mengungkapkan.
Bukan cuma itu saja masih kata Ia, pada waktu pelaksanaan pekerjaan Ia mengaku tidak dilengkapi dengan Saffety atau pengaman dalam berkerja.
Saat ini lanjut Ia, dirinya mengaku kebingungan sebab tidak ada yang bertanggungjawab untuk pembayaran jerih payahnya bekerja sebagai tukang Cat.
“Gak ada, gak ada Safetty nya saat saya kerja, saya juga khawatir kalau jatuh siapa yang tanggungjawab, “jelasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bagian Umum pada Setda Kabupaten Bekasi Sopyan Hadi mengatakan, dirinya akan mencari tau siap pelaksananya yang menjadi pekerja di Gedung itu.
“Ok, terimakasih infonya, tinggal yang gedung mana yang mereka cat, karena orang nya beda-beda. Diawal perjanjian mah, biar kita telusuri jangan sampai orang kecil dibikin susah, terimakasih,” kata Ia saat dihubungi via Whatsapp seraya menirukan ucapan pelaksana kegiatan.
Sebelumnya juga, ada pekerja tukang cat di gedung yang lain namun informasi yang didapat uang upah pembayaran pekerjanya dibawa kabur oleh kepala tukangnya.
“Hanya mis. Itu sudah dibayar semua namun kepala tukang nya kabur. Tapi sudah di bayar kan lag, ” kata Sopyan Hadi.
“Ini Hasil jawaban semalem Bang. Kalau ada tukang yang merasa belum dibayar tinggal ke Kita bang. Kita urusin. Mohon ma’af terimakasih info nya bang, ” sambung Ia.
Sayangnya, saat dikonfirmasi soal tukang cat pada pelaksanaan pengecatan Gedung DPMPTSP Kabupaten Bekasi Ia enggan menjawabnya.(Red)