
PJ. KARAWANG – Inilah yang terjadi saat ini, wilayah Kabupaten Karawang bagian Utara para petani mulai kesulitan pupuk padi semacam urea subsidi padahal para petani yang baru cocok tanam di sawah yang baru berusia rata-rata dua minggu sangat membutuhkan pupuk urea.Gagal pengen punya menghantui para petani.
Salah seorang petani Yanto (45) saat ditemui potretjabar.com, di Dusun Sungai Kobak, Desa Solokan, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang Jawa barat menyampaikan keluhannya, Ia menyampaikan usia tanam padi saat ini sangat membutuhkan pupuk urea, sayangnya pupuk subsidi itu susah dicari di kios terdekat.
“Mengenai kekosongan pupuk urea bersubsidi, memang benar adanya saat ini pupuk kosong padahal saya sangat membutuhkan pupuk tersebut untuk padi disawah, karna jika tidak menggunakan pupuk urea ,tanduran saya tidak cepat mesat pertumbuhan dan anakan atau tunas padi tidak berkembang dan kami akan menghadapi kerugian bila panen raya tiba, “ujarnya
Masih kata Yanto, ancaman gagal panen mulai menghantui para petani padi, bahkan bukan hanya gegara pupuk saja, setelah padi mulai tumbuh juga dibutuhkan air yang cukup selanjutnya ancam hama bisa saja menyerang tanaman padi yang juga bisa menyebabkan gagal panen.
“Para petani disini jangan dianggap mudah hingga ke panen raya masih banyak kendala petani, kelangkaan air bisa gagal panen, hama wereng bisa gagal panen, hama tikus bisa gagal panen, buah padi putih/gabuk tak berisi gagal panen, saat padi mulai berbuah tiba-tiba angin kencang dan rubuh bisa gagal panen juga, masih ada beberapa kendala yang dihadapi para petani, “ungkapnya.
“Saya mohon kepada pemerintah untuk segera menyalurkan urea bersubsidi, Pemerintah untuk para petani segera disuplai dan petani bisa segera untuk pemupukan padi di sawah, karena para petani merupakan pegiat rutinitas ketahanan pangan Negara Republik Indonesia maka saya mohon kepada pemerintah segera menyuplai Pupuk urea kekios-kios, “tambahnya.
Sementra pemilik kios pupuk padi, Haji Mat’dai ya g biasa disapa David warga Desa Solokan, Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang ini membenarkan kelangkaan pupuk urea bersubsidi. Distributor yang biasa mengirimkan pupuk juga masih kelimpungan kelangkaan pupuk urea.
“Saya juga sudah berusaha semaksimal mungkin segera minta dikirim urea kekiosnya melalui Distributor akan tetapi kata Distributor saya sudah berupaya maksimal untuk bisa kirim urea kekios- kios,tapi saya belum dapat juga dari Pabrik Pupuk Kujang Cikampek, Karawang,”kata Ia.
Dirinya juga sudah berkoordinasi dengan PPL yang menangani persoalan pertanian namun jawabannya tidak membuat para petani tersenyum lantaran Ia juga mengakui akan kelangkaan pupuk urea subsidi.
“Saya pun menghubungi operator PPL kecamatan bagaimana ini pupuk urea bisa kosong dan jawabnya bingung harus jawab apa memang pupuk kosong,yang dikhawatirkan petani Pakisjaya dan Batujaya demo karna pupuk kosong, “pungkasnya
Pupuk urea bersubsidi untuk pemupukan padi, di kios-kios ternyata kosong, sebenarnya apa yang terjadi? apakah ada muatan kepentingan politik menghadapi Pilkada 2020 mendatang, jika jawabnya ya kenapa harus para petani yang menanggung kesulitan mendapatkan urea Subsidi. (Ang)