Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
BUDAYA

Sanggar PS Guna Wijaya, Pelestarian Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya dan Jatidiri

×

Sanggar PS Guna Wijaya, Pelestarian Pencak Silat Sebagai Warisan Budaya dan Jatidiri

Sebarkan artikel ini

PJ. BEKASI – Di hari ultahnya yang ke 1 tahun, Sanggar Pencak Silat Guna Wijaya yang berada di Kampung Paparean RT 07 RW 04 Desa Pasir Tanjung Kecamatan Cikarang Pusat Kabupaten Bekasi, menyelenggarakan acara pentas seni pencak silat.

Kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati HUT RI yang ke 75. Acara yang digelar di lapangan sanggar Guna Wijaya Sabtu (22/8) diperagakan pula penampilan para murid yang sudah piawai memperagakan seni pencak silat.

Menurut ketua sanggar, Mohammad Sapri mengungkapkan, kegiatan yang dilaksanakan merupakan upaya melestarikan kesenian bela diri pencak silat.

“Pencak silat harus dikenalkan kepada putra-putri dari semenjak usia dini agar mereka mengenal kesenian tradisi leluhurnya, siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan, jika bukan kita, ” kata Mohammad Sapri dalam acara.

Ia menambahkan, acara tersebut bertujuan untuk melestarikan budaya pencak silat sebagai warisan budaya dan simbol jati diri bangsa. “Alhamdulillah acara ini bisa berlangsung meriah, dengan tetap memperhatikan protokoler kesehatan, semangat putra-putri kita dalam memperagakan gerakan silat perlu di apresiasi, inilah warisan budaya kita sebagai simbol jati diri bangsa Indonesia”, jelasnya.

BACA JUGA :  Begini Cara Bersyukur Warga Margasari Subang Atas Hasil Bumi Petani

Tujuan utama kegiatan pagelaran pentas seni pencak silat adalah mewariskan nilai-nilai budaya sesuai dengan potensi lingkungan pada individu dan masyarakat.

“Kebudayaan itu karya manusia yang mencakup filsafat, kesenian, kesusastraan, agama, penafsiran dan penilaian mengenai lingkungan, sudah menjadi kewajiban warga negara untuk memajukan kebudayaan, karena sudah tertuang dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 32 ayat 1, isi pasal tersebut kan dapat kita dipahami sebagai pernyataan kewajiban sebuah negara melalui pemerintahannya yaitu wajib memajukan kebudayaannya itu sendiri”, tutupnya.

Hadir dalam acara tersebut dewan kesenian Cikarang Pusat, Kepala Desa Pasir Tanjung serta perwakilan paguruan dari beberapa sanggar yang ada di Kabupaten Bekasi.(hsP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM