PJ. BEKASI – Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) sepertinya masih ogah memperbaiki tanggul Citarum yang kritis, tanggul kritis itu ada di Desa Lenggahjaya Kecamatan Cabangbungin Kabupaten Bekasi Jawa Barat,. Meski begitu Pemkab Bekasi terkesan tidak berkutik alias payah, kendati sudah diajukan permohonan perbaikan berkali – kali namun tak ada realisasi.
“Saya gelisah Pak, kalau sewaktu – waktu jebol saya yang jadi korban, saya minta secepatnya dah pemerintah perbaiki tanggul, ” keluh Ibu Umi yang rumahnya berdekatan langsung dengan tanggul kritis.
Kedes Lenggahjaya Sadih M Farhan mengatakan, tanggul kritis yang ada di wilayahnya sudah lama longsor namun tak ada perbaikan sampai saat ini, padahal kata Ia, sudah mengajukan proposal permohonan perbaikan tanggul langsung ke Kantor BBWS Citarum di Bandung.
“Saya udah ajukan proposal nya ke BBWS bahkan langsung saya antar ke kantornya di Bandung, tapi belum ada jawaban tertulis, saya hanya komunikasi sama Pa. Yogi agar tanggul kritis ini dapat diperbaiki, ” kata Sadih saat meninjau langsung tanggul yang longsor. Rabu (13/01/21).
Kata Ia, usulan sudah sering dilakukan melalui musrembang juga komunikasi dengan pihak BBWS, padahal sudah ada survai dari pihak BBWS dan sudah diukur tapi belum ada realisasi sampai saat ini. Padahal sudah diukur ada sekitaran 500 meter yang kritis.
“Saya selalu dorong terus agar segera diperbaiki, dorongan masyarakat kuat sebab masyarakat khawatir tanggul longsor, satu lagi ada dua di kita tanggul bocor, “keluhnya.
Sementara Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Camat Cabangbungin Asep Bukhori menegaskan, pihaknya sudah mengajukan ke Bapeda Kabupaten Bekasi namun lantaran terkendala Covid-19 jadi belum ada realisasi.
Ia mangaku hanya bisa mengantisipasi agar warga sekitar tidak terdampak bencana, salah satu upayanya dengan menggunakan bambu untuk turap tanggul Citarum yang kritis.
“Saya sama seperti Pa Kades, kami sudah berupaya karena ini kewenangan balai besar ya, kita coba dulu ini berupaya dengan bambu dulu dengan turap dulu karenakan belum ad kepastian (BBWS) jangan sampai masyarakat sini kena bencana ini antisipasi kita dengan muspika dan kades, “kata Asep.
“Kita sudah usulkan ke Pemda melalui Bapeda, karena ada Pandemi Covid banyak sekali pengurangan anggaran, Kita pun mendorong supaya diperbaiki, karenan bukan hanya satu ini aja, di Lenggahjaya ada dua, di Desa Sukalaksana juga ada,”sambung Ia.
Sebelumnya, mantan Ketua KNPI Cabangbungin Kabupaten Bekasi Rahman yang berkediaman tak jauh dari tanggul kritis mengatakan, sangat menyayangkan sikap Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi maupun Pemprov Jabar yang tidak ada tindakan upaya perbaikan terhadap tanggul Citarum yang sudah kritis, kondisi itu menjadi momok yang menakutkan dan menghantui warga sekitar sebab, sewaktu – waktu dapat jebol dan menimpa rumah warga yang ada di sekitar tanggul kritis.
“Tanggul Citarum itu longsor sejak tahun 2018, sampai saat ini warga hanya di “PHP”(Pemberian Harapan Palsu) akan diperbaiki, faktanya sampai tahun ini tanggul ini masih kritis,” kata Rahman kepada potretjabar.com, Selasa (12/0/20).
Pemprov Jabar saat ini sedang menggalakan program Citarum Harum, tapi kata Ia, belum harum bagi warga Kampung Tepak Serang Desa Lenggahjaya Cabangbungin yang selalu dihantui akan jebolnya tanggul Citarum.
Tanggul sepanjang 200 meter itu lanjutan Ia, dipastikan akan ambruk jika Sungai Citarum banjir, yang lebih mengkhawatirkan saat musim penghujan seperti sekarang ini.
“WC dianggarkan sampai 200 juta, cuma memperbaiki tanggul Pemerintah kok nggak bisa?,” cetus Ia.
Kata Ia, disaat dirinya menjabat Ketua KNPI periode 2017-2020 sudah melayangkan surat ke Pemerintah Kabupaten, Provinsi juga BBWS namun tak kunjung direspon.(End)