PJ. MAJALENGKA – Bupati Majalengka Jawa Barat Karna Sobahi mengaku siap menjadi relawan penerima vaksin Covid-19 tahap pertama di Kabupaten Majalengka. Hal itu bertujuan untuk meyakinkan warganya agar tidak perlu khawatir dengan vaksinasi Sinovac buatan China.
“Di tengah pro dan kontra vaksinasi Covid-19, saya selaku kepala daerah siap menjadi orang pertama divaksin terlebih dahulu, untuk memberikan contoh kepada masyarakat Majalengka,” kata Bupati Majalengka H Karna Sobahi ketika menjawab pertanyaan salah seorang dewan juri, pada presentase calon penerima Anugerah Kebudayaan PWI Pusat untuk 10 kepala daerah se-Indonesia,
Rabu (13/1/2021) di Gedung Yudha Abdi Karya Pemkab Majalengka. Anugerah sendiri diberikan dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) tahun 2021.
Menurut Karna, setelah dirinya divaksin, maka yang menyusul selanjutnya para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Majalengka.
“Kita ini kan memberikan contoh dan sekaligus mengedukasi masyarakat, agar masyarakat tidak khawatir divaksin. Vaksinasi sangat penting bagi masyarakat untuk menjaga kekebalan tubuh, guna memfilter virus yang masuk ke dalam tubuh, disamping itu untuk meningkatkan imunitas,” ucapnya.
Menurut dia, dari data yang diperolehnya saat terdapat 722.714 orang sasaran vaksin. Mereka terdiri dari tenaga kesehatan (Nakes) sebanyak 4.306 orang, pelayan publik 32.185 orang, masyarakat rentan 326.259 orang, masyarakat umum 216.267 orang dan pelaku ekonomi dan masyarakat rentan lainnya (Lansia) sebanyak 143.697 orang.
“Kalau penyaluran vaksinasi Covid-19 sendiri akan didistribusikan pada bulan ini hingga beberapa bulan ke depan. Lokasi pemberian vaksin dilakukan di pelayanan kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit, klinik kesehatan tertentu,”katanya.
Selain itu juga, Karna juga menjawab pertanyaan lainnya terkait kebijakannya di bidang budaya. Menurut dia, Majalengka berpotensi menjadi titik sentral eksistensi Budaya di Jabar bahkan nasional.
Potensi ini melihat titik Majalengka dikepung sejumlah mega proyek nasional seperti Tol Cipali, Tol Cisumdawu yang menghubungkan Bandung, Sumedang dan Majalengka, serta masuk dalam Rebana Metropolitan bersama Cirebon dan Subang.
Ini belum termasuk di dalamnya keberadaan BIJB di Kertajati dan Pelabuhan Internasional Patimban di daerah Pusakanagara Subang.
Menurutnya selain dari potensi luas wilayah yang cukup luas Kabupaten Majalengka juga didukung dengan potensi infrastruktur yang cukup mumpuni.
“Hadirnya Mega Proyek itu dan Majalengka sudah ditata menjadi kawasan pembangunan Jawa Barat bagian timur juga termasuk kawasan Rebana, ini menjadi titik sentral penting untuk mengangkat kebudayaan” kata Karna Sobahi.
Eksistensi Budaya yang diperkuat dengan infrastuktur nasional itu, akan sempurna dengan keberadaan potensi daya tarik wisata Majalengka yang eksotik.
Sejumlah potensi wisata dari mulai Wisata Air, Wisata Alam, paralayang yang pernah menjadi objek Sea Game Indonesia, dan aneka wisata lainnya akan menyempurnakan dan menguatkan budaya di Kabupaten Majalengka itu.
“Kami juga mengupayakan dari sisi seni dan pegiat ekonomi kreatif dengan memberdayakan dan mempetakan agar benar benar mampu (dikelola) dah menjadi milik masyarakat Majalengka,” tegasnya
Sebagai nominator di HPN, Bupati Majalengka memaparkan kondisi Kabupaten Majalengka saat ini. Dia merinci Majalengka memiliki luas daerah 1.204 Km, 330 Desa, 13 Kelurahan, 6.489 RT, dan 2.162 RW, dengan jumlah penduduk 1.269.000,
“Ini merupakan kekuatan yang sangat luar biasa dengan wilayah Utara dan Selatan tentu ini menjadi modal penting bagi kami dalam rangka memberdayakan kebudayaan di Majalengka,” tuturnya. (Sul).