PJ. KARAWANG – Ribuan buruh di Karawang diimbau tak mudik ke kampung halamannya. Meski begitu, otoritas terkait di Karawang belum akan melarang dan mencegah para buruh dan warga pendatang saat berangkat dari terminal dan jalan raya.
“Bagi semua warga, termasuk buruh, diimbau tidak mudik tahun ini. Demi kesehatan semuanya termasuk orang tercinta di kampung halaman,” kata Fitra Hergyana, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Karawang, saat jumpa pers di Makodim 0604 Karawang, dikutip dari detikcom, Selasa (7/4/2020) sore.
Fitra menuturkan Gugus Tugas, termasuk pemerintah, bukan berarti melarang buruh mudik jelang Lebaran. Tapi, kata Fitra menunda mudik sampai wabah Corona berakhir.
“Menunda mudik bukan berarti tidak sayang keluarga. Tapi disarankan mudiknya nanti saja. Saat kondisi baik-baik saja,” kata Fitra.
Alasannya, warga atau buruh pabrik belum tentu steril dari Corona. “Karena kita tidak tahu carrier (membawa virus Corona) atau tidak, sehingga jangan sampai kita membawa virus ke kampung halaman,” ujarnya.
Seperti diketahui, virus Corona belum tentu menyebabkan orang sakit atau menunjukkan gejala. Bagi orang dengan imun tubuh kuat, virus Corona bisa tak menyebabkan sakit.
Sementara itu, imbauan tentang mudik di Karawang belum sampai ke tingkat pelarangan. Hingga saat ini, pemerintah setempat belum menerapkan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Kendati dekat Ibu Kota Jakarta, status itu belum ditetapkan.
“Belum ada penyekatan. Belum ada arahan dari pimpinan. Karena di Karawang sampai saat ini belum ditetapkan status PSBB,” kata Kepala Bagian Operasional Polres Karawang Kompol Iskandar Hartana saat jumpa pers.
Seperti diketahui, di Karawang terdapat ribuan buruh asal luar daerah. Mereka bekerja di pabrik-pabrik yang tersebar di kawasan industri. Hingga saat ini, pabrik-pabrik terus beroperasi.(dtk/PJ).