
PJ.BEKASI – Fauji Azis Hamzah tersedu saat menceritakan kejadian yang dialaminya disekolah, Selasa (21/3/2023). Ia berkisah, merasa dianaktirikan dan dikucilkan oleh guru yang mengajar dirinya di SMP Negri 1 Cabangbungin. Bagaimana tidak, saat Ujian Tengah Semester (UTS) selama tiga hari dirinya tidak mendapatkan kursi untuk duduk mengerjakan soal-soal UTS. Misrisnya, hanya Fauji yang tidak mendapatkan kursi di kelas 9C.
“Iya saya tidak dapat kursi, setiap hari pertama UTS saya diberi kursi sama pak guru, itu juga kursi guru sampai jam istirahat,” kata Fauji sambil mengibaskan lengannya.
Dirinya juga mengatakan, hari ketiga saat UTS berdiri sendiri hingga jam istrahat.
“Saya saja sendirian yang berdiri sambil mengisi tugas UTS sampai jam istirahat,” imbuhnya.
Sementara itu, Orangtua Fauji, Junaedi saat dikonfirmasi potretjabar.com dirinya sangat sedih ketika mendengar cerita anaknya yang tidak mendapatkan kursi saatl UTS. Dirinya juga mengaku merasa dikecilkan sebagai orang tak punya (golongan miskin, Red).
“Hati saya merasa tersayat-sayat bang atas cerita anak saya yang tidak dapat kursi saat mengisi tugas UTS. Biarpun kami orang susah, setidaknya tolong dihargai kami bang,” ungkap Junaedi sambil tersedu.
Atas perlakuan pihak sekolah, Junaedi menambahkan, dirinya berharap ada teguran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Karena perlakuan ini membuat psikologi Fauji terganggu.
“Dari tidak dapat kursi untuk duduk saat UTS, Fauji sekarang malu jika ke sekolah. Saya mau melaporkan ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi bang,” pungkas Junaedi.
Penulis: Rira Mahadewa