Oleh: Mardani Ahmad, M.I.Pol
Pengurus Ikatan Pemuda Bekasi (IPB)
POTRETJABAR.com – Hampir separuh hidup Rahmat Effendi dijalani dengan mengabdi kepada masyarakat Kota Bekasi, jika melihat kedudukannya saat ini banyak orang yang tidak menyangka bahwa dirinya mengawali karir politik dari kader biasa dalam Partai Golongan Karya (Golkar), partai yang menjadi kendaraan politiknya dari awal merintis sampai saat ini.
Kegigihanya dalam mengabdi, menghantarkanya pada puncak karir politik di Kota Bekasi, proses yang dilaluinya tersebut seakan membenarkan pepatah _Man Jadda Wajada wa Man Saaro’ Alad-darbi Washola_, yang artinya “Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil, siapa yang berjalan pada jalannya, dia akan sampai di tujuan”
Rahmat Effendi menjadi Anggota DPRD Kota Bekasi periode 1999–2004, dari sinilah karir politiknya terus menanjak, kemudian di periode ke dua (2005-2008), Rahmat Effendi berhasil menduduki kursi Ketua DPDR Kota Bekasi. Pada tahun 2008, Rahmat Effendi mencalonkan diri sebagai kepala daerah (Wakil Walikota Bekasi), ia berpasangan dengan Mochtar Mohammad dan kemudian pasangan tersebut memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Langsung pertama di Kota Bekasi tersebut.
Setelah setengah periode lebih menjalankan pemerintahan, Mochtar Mohammad yang ketika itu sebagai Walikota Bekasi tersandung masalah hukum dan mengharuskan dirinya untuk berhenti dari jabatanya sebagai Walikota Bekasi, maka sebagai konsekuensi logis yang tertuang dalam regulasi pemerintahan daerah, Rahmat Effendi menerima tongkat kepemimpinan pelaksana tugas (Plt) sebagai Walikota Bekasi. Beberapa waktu kemudian karena sudah ada keputusan hukum tetap yang mengharuskan Mochtar Mohammad diberhentikan, Rahmat Effendi kemudian dilantik menjadi Walikota Bekasi defintif hingga akhir masa jabatan (2013).
Pada Pilkada 2013, Rahmat Effendi maju sebagai pertahana, Rahmat Effendi berpasangan dengan Akhmad Syaikhu (Calon Wakil Walikota yang diusung PKS), kemudian pasangan tersebut berhasil menang satu putaran dengan perolehan 43 persen, mengalahkan pasangan nomor urut 3 yakni pasangan Dadang Mulyadi dan Lucky Hakim yang memperoleh suara 22,9 persen. Sedangkan diposisi ketiga ditempati oleh pasangan nomor urut 2, yakni Sumiyati dan Anim Imamuddin dengan suara 18 persen. Posisi ke 4 ditempati oleh pasangan nomor urut 5, yakni Awing Asmawi dan Andi Zabidi dengan perolehan suara 10,8 persen. Dan yang terakhir diposisi kelima, ditempati oleh pasangan nomor urut 1 yakni Shalih Mangara Sitompul dan Anwar Anshori dengan perolehan suara 5,3 persen.
Selama memimpin Kota Bekasi, Rahmat Effendi telah banyak membawa Kota Bekasi memperoleh berbagai macam penghargaan, mulai dari tingkat provinsi, nasional, maupun internasional.
Penghargan tersebut menjadi bukti dari banyak prestasi dan keberhasilan menerapkan program dan kebijakan bagi pembangunan Kota Bekasi. Gambaran kesuksesan inilah yang membuat banyak kaum muda terinspirasi, berkat kegigihan dan kerja kerasnya Rahmat Effendi mendapatkan kesuksesan karir yang paripurna di bidang politik.
Karenanya tidak heran pada Pilkada 2018, Rahmat Effendi yang kembali mencalonkan diri sebagai Walikota Bekasi memperoleh kemenangan, pada Pilkada tersebut Rahmat Effendi berpasangan dengan Tri Adhianto.
Rahmat Effendi juga dikenal sebagai seorang pribadi yang memiliki keluasan dan keluesan dalam pergaulan, tanpa melihat latar belakang seseorang, Rahmat Effendi selalu menyapa orang-orang disekelilingnya dengan ramah. Kedekatanya dengan unsur Muspida Kota Bekasi lainnya juga menjadi tolak ukur dalam menjalankan komunikasi dan sinergi untuk bersama-sama membangun Kota Bekasi. Sikap hormat dan kedekatannya dengan para tokoh agama dan tokoh masyarakat nyaris tanpa sekat dan jarak.
Gareth Jones and Jennifer George (2003:440). Menurutnya, “Kepemimpinan adalah proses dimana seorang individu mempunyai pengaruh terhadap orang lain dan mengilhami, memberi semangat, memotivasi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan mereka guna membantu tercapai tujuan kelompok atau organisasi”.
Sikap yang konsisten dalam mengayomi bawahan dan melayani masyarakatnya, tujuanya adalah untuk mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan masyarakat merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Kota Bekasi. Hal yang tidak kalah pentingnya, Rahmat Effendi adalah seorang pribadi yang bertanggung jawab terhadap masyarakat dan keluarganya. Rahmat Effendi selalu memperlihatkan sikap harmonis, sikap seorang Kepala Daerah yang kemudian menghantarkan Kota Bekasi memperoleh penghargaan sebagai Kota Paling Harminis.
Komunikasi yang dibangun oleh Rahmat Effendi tersebut menjadi cerminan diri yang memiliki keluasan ilmu dan keluesannya dalam pergaulan dan mengelola sikap kepemimpinan.
Beragam cara komunikasi yang dapat dilakukan oleh seorang kepala daerah, salah satunya mendekatkan jarak dengan rakyat yang dipimpinya, langkah tersebut ditempuh oleh Rahmat Effendi dengan memanfaatkan media sosial, keberadaanya media sosial sangat mendukung dalam melakukan interaksi dan komunikasi dengan siapapun, kapanpun, dan dimanapun.
Rahmat Effendi kerap melakukan komunikasi dua arah, dirinya selalu menyempatkan untuk merespon setiap keluhan, aduan, dan pertanyaan dari masyarakat seputar program dan kebijakan pemerintah Kota Bekasi melalui media sosialnya.
Rahmat Effendi juga memiliki kemampuan dalam pengambilan kebijakan yang memiliki kualitas dan menjadi solusi atas suatu permasalahan. Kebijakan yang populer diantaranya adalah pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, pemberdayaan masyarakat, kemudahan dan keamanan dalam berinvestasi, serta banyak kebijakan lainya yang tidak kalah populer.
Hal tersebutlah yang kemudian menjadi inspirasi atau model kepemimpinan yang dianggap ideal bagi masyarakat, khususnya generasi milenial sebagai estafet kepemimpinan Kota Bekasi dimasa depan. Kepemimpinan yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap daerah yang dipimpinnya.(red).