PJ. BEKASI – Meski berada di daerah dengan Kawasan Industri terbesar se-Asia Tenggara ternyata Kabupaten Bekasi Jawa Barat masih saja ada Gedung sekolah yang roboh, kali ini gedung SDN Sindangsari 03 yang berada di Kampung Pulo Ngandang Kecamatan Cabangbungin belum lama ini ada dua ruang kelas yang ambruk.
Beruntung disaat ruang kelas itu ambruk alias roboh terjadi bukan disaat proses belajar mengajar, sebab sampai saat ini sekolah masih diliburkan.
“Bruggg, suaranya kayak dari sekolah, anak-anak yang lagi ngaji ampe pada lari-larian dari tempat ngaji karena kaget mendengar suara gubrag yang keras bangat, karena tempat ngaji gak jauh cuma kehalang satu rumah doang dari sekolah, sampe anak anak berhamburan melihat kejadian tersebut, “ungkap warga sekitar Aang menceritakan kepada potretjabar.com.
Dikatakan Komite SDN Sindangsari 03 Rendi, kata Ia robohnya dua ruang kelas itu sudah diprediksi sebab kurangnya perawatan gedung padahal sudah diketahui jika ruangan itu banyak atap yang bocor ketika di musim penghujan.
“Ia pak robohnya sekitar sepuluh harian yang lalu lah, Saya dah tau seblumnya ada kebocoran dan saya laporkan ke kepala sekolah tapi diem aja,” ungkap Rendi.
Bukan hanya itu, lanjut Rendi sekolah ini juga sangat memperihatinkan sebab tidak memiliki MCK, selama ini para siswi dan siswa untuk buang air kecil saja sudah sembarangan tempat.
“Yang memprihatinkan lagi kalau selama kurang lebih dua tahun anak anak buang air kemana mana ada yang ke mesjid ke kebon dan ke tempat warga sekitar, ampe ada yang buang hajat di celana, ” terang Ia.
Sementara Kepala Sekolah SDN Sindangsari 03 Danto mengatakan, bahwa perihal robohnya ruang kelas di sekolah tersebut sekitar bulan Juni dan yang roboh ada dua kelas yakni satu kelas ruang gudang yang patah satu kelas.
“Sekitar bulan juni, ada dua ruang cuma yang patah atas cuma satu kelas aja yang ruang gudang, ” ungkapnya.
Namun ketika ditanya sejak kapan pembangunan gedung ruang kelas sekolah itu roboh dirinya tidak mengetahui akan hal itu.
“Kalau tahunnnya saya lupa coba nanti saya tanya sama guru yang senior”.tutup Danto (end)