Scroll Untuk Melanjutkan Membaca
PENDIDIKAN

Kejam, Siswi Korban Pencabulan Bapak Tiri di Bekasi Dikeluarkan dari Sekolahnya

×

Kejam, Siswi Korban Pencabulan Bapak Tiri di Bekasi Dikeluarkan dari Sekolahnya

Sebarkan artikel ini
Foto Redaksi
Foto Redaksi

PJ.BEKASI– Kejam, mungkin kata yang pantas disandang sebuah Sekolah MTs Al Hidayah yang berada di Desa Mekarjaya Kecamatan Kedung Waringin Kabupaten Bekasi Jawa Barat, sekolah berbasis keagamaan itu melarang Bunga (15) siswi korban pencabulan ayah tirinya untuk ikut ujian sekolah, parahnya lagi bukan turut membantu akan tetapi malah secara lisan pihak sekolah telah mengeluarkan Bunga dari sekolahnya.

Hal ini di ungkapkan kan kerabat orang tua siswi NDR (42), kata Ia, dirinya sempat terkejut setelah mendapatkan informasi dari orang tua bunga prihal di berhentikan nya Bunga dari sekolah, penyebabnya adalah sekolah malu karena ada siswinya yang menjadi korban pencabulan.

Example 468x60

“Saya mendapatkan informasi dari ibu korban bahwa Bunga tidak di perbolehkan mengikuti ujian semester karena malu punya murid yang menjadi korban pencabulan”ungkap NDR kepada potretjabar.com Selasa (1/12/20)

Tidak berhenti sampai di situ, lantas Ia mendatangi sekolah Bunga untuk mendapatkan kebenaran nya,
Saat dirinya sampai di sekolah Ia hanya bisa bertemu dengan salah seorang guru yang mengajar di sekolah tersebut, kabar diberhentikannya bunga pun diakui
Eva, alasannya hanya karena Ibu korban sering cuap-cuap mendengar anaknya diberhentikan dari sekolah.

BACA JUGA :  Kisah Guru Honorer di Indramayu, Gaji tak Kunjung Cair Sang Guru Nyambi Untuk Kebutuhan Keluarga. 

“Itu dia sudah saya of pak karena ibunya sering cuap-cuap makanya kita berhentikan pak,kalo dari sekolah sudah ngasi keringanan pak’ biar bisa ikut paket B trus ibunya sering cuap-cuap makanya kita of sekalian atau kita berhentikan pak” ucap Ia seraya menirukan ucap guru di Sekolah tersebut.

Menanggapi hal ini mantan Anggota komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kabupaten Bekasi Rojak mengatakan, sangat disayangkan, semestinya korban Bunga mendapatkan perhatian lebih sebab Bunga ini adalah korban dari tindakan tidak bermoral dari ayah tirinya.

Kata Ia, langkah terutama yang dilakukan menanyakan kemauan anak dan orang tua nya, agar bagaimana porsi bantuannya yang sesuai harapan anak dan orang tua korban.

“Saya tanya keluarganya dulu ya kalau mau lanjut sekolah atau tidak?, dan harapan anak sama orang tua bagaimana agar porsi bantuannya yang kita dorong sesuai harapan anak dan orang tua, ” kata Rojak.(End)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: POTRETJABAR.COM