PJ. Yogyakarta – Pandemi COVID-19 mengubah cara beraktivitas yang semula tatap muka menjadi serba online, termasuk dalam bidang pendidikan seperti ujian Tugas Akhir atau sidang skripsi. Agar pelaksanaan sidang online berjalan dengan lancar tentu ada banyak hal yang perlu disiapkan. Apa saja?
Tugas Akhir atau skripsi merupakan sebagian persyaratan guna memperoleh gelar akademik dalam jenjang perkuliahan. Dalam mempertanggungjawabkan penelitian yang dilakukan, mahasiswa diminta mempresentasikan hasil penelitian di hadapan dosen penguji atau yang biasa disebut sidang skripsi.
Belakangan ini, ramai beredar cerita seputar sidang skripsi online baik dari para mahasiswa maupun dosen. Tak sedikit pula kendala yang dihadapi saat sidang berlangsung.
Seperti yang dikatakan oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM), Erwan Agus Purwanto, kendala umum yang seringkali terjadi ketika sidang online adalah listrik dan koneksi internet.
“Kalau dalam online ini kendala yang paling ditakuti itu yang pertama mati listrik ya, kalau mati listrik kita nggak siap baterai otomatis ya tamatlah kita nggak bisa melanjutkan acara itu pasti itu repot sekali,” kata Erwan dikutip dari detikcom, Jumat (7/8/2020).
Modem wifi portable kemudian menjadi alternatif yang dapat membantu mengatasi masalah koneksi internet yang tiba-tiba terputus.
“Jangan sampai begitu wifi-nya atau listriknya di rumah mati, nah repot kalau kita nggak punya modem wifi portabel. Kalau ada modem ya tinggal dinyalakan kita connect selamatlah kita bisa melanjutkan ujiannya,” ujar Erwan.
Terlepas dari itu, ada banyak hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi sidang skripsi berbasis online ini. Erwan membagikan tujuh tips jitu kepada para mahasiswa
Tips menghadapi sidang skripsi berbasis online
1. Siapkan materi beserta back up
Powerpoint yang akan digunakan dibuat singkat dan tidak berat. Untuk mengantisipasi kendala-kendala seperti listrik padam dan koneksi internet terputus, ada baiknya mahasiswa menyiapkan back up materi berupa video. Video tersebut berisikan rekaman presentasi hasil penelitian. Erwan menyarankan agar video dikirimkan kepada dosen penguji dan dosen pembimbing sebelum sidang berlangsung.
Terlepas dari itu, tentu yang utama mahasiswa harus mengirimkan draf skripsinya terlebih dahulu. Pastikan file dalam format pdf. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari kerusakan file saat dibuka terlebih pada gambar dan tabel.
2. Pastikan baterai laptop terisi penuh
Daya baterai menjadi penting saat sidang skripsi berlangsung. Untuk mengantisipasi listrik yang tiba-tiba padam, ada baiknya mahasiswa mengisi daya baterai sebelum sidang berlangsung. Hal tersebut juga dapat meminimalisir kepanikan jika laptop tiba-tiba mati karena kehabisan daya.
3. Pastikan koneksi internet aman
Kunci utama dalam sidang skripsi online ada koneksi internet. Di sini mahasiswa sebaiknya mengecek kondisi jaringan yang dapat menunjang keberlangsungan sidang. Untuk mengantisipasi sinyal yang tiba-tiba hilang, mahasiswa perlu menyiapkan Modem WiFi Portable atau dapat menggunakan layanan tethering dari ponsel pribadi. Setidaknya ada dua cadangan alat yang disiapkan sewaktu-waktu jaringan terputus.
4. Kuasai penggunaan platform media
Penguasaan platform media menjadi penting untuk menghindari kepanikan dan trouble error pada media yang digunakan. Terlebih pada saat akan melakukan presentasi atau share screen. Mahasiswa dapat mencobanya terlebih dahulu sebelum memasuki waktu sidang. Biasanya beberapa universitas sudah menyediakan virtual room untuk pelaksanaan sidang, nah pastikan mahasiswa sudah memasuki ruang minimal 10 menit sebelum jam ujian. Lakukan tes kamera dan audio terlebih dahulu. Ketika dosen sudah memasuki ruangan, hal pertama yang harus dilakukan mahasiswa adalah menyapanya dengan kondisi kamera sudah terbuka dari awal.
5. Buat mini studio untuk latihan presentasi
Selain melatih kecakapan berbicara di depan kamera, pembuatan mini studio juga dapat menjadi penunjang kelancaran selama sidang berlangsung terlebih pada penguasaan materi. Biasanya, waktu yang diberikan untuk presentasi kurang lebih 10-15 menit. Untuk itu, mahasiswa harus menguasai materi yang akan dibawakan. Mulai dari masalah yang diteliti, metode yang digunakan, teori untuk menganalisis data, hingga temuan dan kesimpulan.
Pada saat latihan presentasi mahasiswa dapat meminta temannya untuk berperan sebagai dosen penguji dan dosen pembimbing. Simulasi inilah yang nantinya dapat melatih mahasiswa menghadapi situasi saat pelaksanaan sidang. Termasuk pertanyaan yang kemungkinan dilontarkan.
6. Pilih tempat dengan cahaya utama yang terang dan ruangan tertutup
Lighting menjadi hal penting untuk menunjang keberlangsungan sidang. Hal-hal terkait teknis pengambilan gambar mulai dari pemilihan ruang, kondisi pencahayaan, dan posisi penempatan kamera harus diperhatikan dan dipersiapkan sejak awal. Pastikan memilih ruang yang bebas dari gangguan dan dengan pencahayaan yang terang. Untuk pencahayaan dapat dibantu dengan menggunakan ring light atau cukup dengan lampu belajar.
7. Gunakan headset untuk mendukung kualitas audio
Hal yang tidak kalah penting adalah output audio. Agar suara dapat tersampaikan dengan jelas dan input suara dari dosen juga terdengar jelas, mahasiswa dapat menggunakan bantuan headset selama sidang berlangsung. Dengan demikian, komunikasi antara mahasiswa dan dosen dapat berjalan lancar terlepas dari kondisi jaringan internet yang ada. (*)